Bos PLN Minta Mobil Listrik Dapat Insentif Pajak

Bisnis.com,01 Des 2021, 17:16 WIB
Penulis: Muhammad Ridwan
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengendarai mobil listrik usai Penyerahan Mobil Listrik untuk Mendukung Kegiatan Presidensi G20 di Indonesia tahun 2022 di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (24/11/2021). Hyundai menyerahkan 42 unit mobil listrik, yang akan digunakan sebagai kendaraan resmi delegasi Presidensi G20 Indonesia pada tahun 2022. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – PT PLN (Persero) berharap pemerintah memberikan insentif pajak untuk menciptakan akselerasi pada ekosistem kendaraan listrik. Pemberian insentif dinilai dapat memberikan harga yang kompetitif untuk kendaraan listrik.

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan, untuk mengakselerasi kendaraan listrik di Indonesia, diperlukan campur tangan oleh banyak pihak, termasuk pemerintah. Menurut dia, diperlukan kebijakan yang tepat untuk bisa menarik masyarakat beralih ke kendaraan listrik.

Zulkifli berharap, pemerintah dapat memberikan insentif pajak untuk kendaraan listrik sama seperti yang diberikan pada kendaraan konvensional.

“PPnBM mobil listrik sudah tidak ada, tapi ada pajak lain yaitu PPn dan PPh yang dinikmati mobil [berbahan bakar energi] fosil, namun belum dinikmati mobil listrik. Kami yakin dan berharap kebijakan dari pemerintah untuk penghapusan PPN dan PPh tersebut sesuai dengan yang dinikmati mobil fosil,” katanya dalam acara Kompas Talks Electrifying Lifestyle: Peduli Lingkungan melalui Investasi Mobil Listrik, Rabu (1/12/2021).

Zulkifli mengatakan, transisi dari penggunaan kendaraan konvensional ke kendaraan listrik tidak hanya untuk meningkatkan konsumsi listrik nasional.

Tetapi juga menjadi salah satu upaya untuk mengurangi emisi dari sektor transportasi sebagai salah satu penyumbang terbesar.

Dia menjelaskan, emisi yang dihasilkan kendaraan listrik 50 persen lebih rendah jika dibandingkan dengan yang dihasilkan oleh kendaraan konvensional, meskipun listrik yang dihasilkan masih menggunakan energi primer fosil untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

“Kami memahami tidaklah mudah untuk mengakselerasi kendaraan listrik, diperlukan kerja sama berbagai pihak,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Lili Sunardi
Terkini