Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) menilai penyaluran kredit pada 2022 akan tetap tumbuh sesuai dengan proyeksi perseroan, meski saat ini terdapat varian baru Covid-9, Omicron, yang telah merebak ke sejumlah kawasan.
Direktur Keuangan BNI, Novita Widya Anggraini menyatakan bahwa perseroan tetap memproyeksikan pertumbuhan kredit di kisaran 7 persen hingga 9 persen. Hal ini seiring dengan penerapan manajemen risiko yang kuat, sekaligus memegang prinsip kehati-hatian.
“Kami punya manajemen risiko yang kuat. Jadi, kami mesti hati-hati dan kami juga melakukan review secara berkala tiga bulan sekali. Kalau memang ada dampak, kami bisa antisipasi secepatnya,” ujar Novita saat ditemui di Jakarta, Selasa (30/11/2021).
Dengan demikian, tambahnya, meski ada varian baru Covid-19, emiten bank dengan sandi BBNI itu akan tetap berfokus pada pertumbuhan di segmen yang prudent. Dia mencontohkan seperti segmen korporasi yang memiliki ekosistem dan rantai nilai.
“Kemudian, KUR [kredit usaha rakyat] juga akan kami kerahkan ke sana, lalu konsumer itu basisnya digital. Jadi, walaupun ada varian-varian seperti itu, kalau manajemen risikonya kuat, ya, masih aman,” tuturnya.
Novita menambahkan bahwa sektor lain yang berpeluang meningkat, yakni industri pengolahan, pertanian, perkebunan dan industri perikanan.
Hingga kuartal III/2021, BNI mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 3,7 persen menjadi Rp570,64 triliun. Pertumbuhan itu, ujar Novita, sejalan dengan rerata pertumbuhan kredit industri perbankan nasional di kisaran 2,2 persen pada September 2021.
Kemarin, BNI memberikan fasilitas pembiayaan kepada PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) senilai Rp1 triliun. Pembiayaan ini memiliki jangka waktu selama 60 bulan.
Selain memperkuat hubungan antarkedua perusahaan, kerjas ama ini diharapkan dapat membuka peluang kolaborasi antara BNI dan Garudafood di masa depan.
Peluang kerja sama yang berpotensi dilakukan adalah pembiayaan value chain perusahaan, cash management, payment channel, serta produk pendanaan dan pembiayaan konsumer bagi karyawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel