Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) akan mengungkap mitra yang digandeng dalam proses pengembangan bank digital pada awal 2022.
“Kami paling akan membuka siapa partner dan bisnis prosesnya seperti apa pada awal tahun depan,” ujar Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini, saat ditemui di hotel Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (30/11/2021).
Bank pelat merah dengan kode saham BBNI itu diketahui berencana mengambil alih bank yang masuk dalam klasifikasi bank umum kegiatan usaha (BUKU) 2 untuk dikembangkan sebagai bank digital. Langkah ini dilakukan sesuai dengan perkembangan terkini di bisnis perbankan.
Novita menuturkan bahwa perseroan akan mengungkap mitra yang akan digandeng oleh BNI setelah proses kesepakatan rampung. Selain itu, perseroan juga masih menunggu persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan rapat umum pemegang saham (RUPS) dalam aksi tersebut.
Dia juga menambahkan bahwa untuk masuk ke bank digital, BNI perlu menggandeng mitra dengan ekosistem yang kuat. Sementara itu, untuk segmen yang akan disasar masih dalam proses diskusi hingga kesepakatan itu rampung.
“Ketika kami mau akuisisi atau masuk ke digital itu harus ada yang punya ekosistem. Jadi, kalau misalnya kami akan menggandeng partner, adalah partner yang memiliki ekosistem kuat, FMCG [Fast Moving Consumer Goods], misalnya,” tutur Novita.
Sebelumnya, Direktur IT & Operasi Bank BNI Y.B Hariantono mengatakan bahwa perseroan telah berada di posisi cukup serius dalam menyiapkan bank digital. Segmen yang bakal disasar oleh BNI juga sudah ditentukan, meski saat ini belum diungkapkan.
Perseroan juga telah menyiapkan secara rinci ekosistem seperti apa yang akan dibentuk, serta mitra atau partner yang akan digandeng dalam ekosistem itu.
“Itu semua kami atur bagaimana kami mengakuisisi suatu segmen customer atau ekosistem tertentu. Jadi, kami sudah menyiapkan hal-hal seperti itu,” ujar Hariantono.
Dia menambahkan bahwa untuk menjalankan entitas baru dibutuhkan kapabilitas teknologi mumpuni. Menurutnya, hal ini tidak bisa dilakukan dengan cara-cara yang biasa dilakukan oleh perusahaan konvensional.
Selain itu, Hariantono juga menyatakan bahwa dalam proses pembentukan bank digital, BNI telah menyiapkan kombinasi stakeholder yang mempunyai kekuatan tersendiri untuk menjalankan perusahaan tersebut nantinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel