Bisnis.com, JAKARTA — Permintaan terhadap instrumen surat berharga negara (SBN) ritel pada 2022 diprediksi tetap tinggi.
Dwi Irianti, Direktur Pembiayaan Syariah Ditjen Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mengungkapkan pemerintah tetap optimistis dengan potensi demand terhadap SBN ritel. Pasalnya, instrumen itu telah memiliki basis investor setia.
Bahkan, lanjutnya, selama masa pandemi sejak tahun 2020 hingga 2021 ini, demand dari investor tetap terjaga. Menurutnya, minat investor pada tahun 2021 sangat tinggi.