Jusuf Kalla Analogikan NU Waralaba, Muhammadiyah Perusahaan Induk

Bisnis.com,02 Des 2021, 21:48 WIB
Penulis: Newswire
Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Muhammad Jusuf Kalla saat menjadi narasumber dalam diskusi (halaqah) jelang satu abad lahirnya organisasi Nahdlatul Ulama (NU) di kantor DPW PKB, Jakarta, Kamis (2/12/2021)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12 RI Muhammad Jusuf Kalla (JK) menganalogikan Nahdlatul Ulama (NU) mirip waralaba yang sistemmya dimiliki banyak orang.

"Saya minta maaf. Saya katakan, kalau NU itu kayak 'franchise' (waralaba). Pesantrennya dimiliki orang-orang NU, tetapi bukan milik NU," kata JK saat menjadi narasumber dalam diskusi (halaqah) menjelang satu abad lahirnya organisasi Nahdlatul Ulama (NU) di Kantor DPW PKB, Jakarta, Kamis (2/12/2021).

Walaupun kepemilikan pesantren dimiliki orang-orang NU, namun sistemnya sudah terkontrol dan teruji.

Sementara, kalau Muhammadiyah, kata JK, mirip perusahaan induk ("company holding") yang asetnya milik Muhammadiyah, seperti sekolah dan rumah sakit.

Selain itu, JK menjelaskan persamaan NU dan Muhammadiyah di mana organisasi itu sama-sama dilahirkan oleh para pedagang.

"NU dan Muhammadiyah didirikan oleh para pedagang," ujarnya.

JK menegaskan para pendiri NU dan Muhammadiyah semuanya mengikuti teladan kehidupan Rasulullah Muhammad SAW.

"Nabi Muhammad lebih lama jadi pedagang, selama 27 tahun, sementara 23 tahun tersisa menjadi Rasul," katanya.

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menggelar diskusi (halaqah) menjelang satu abad lahirnya organisasi Nahdlatul Ulama (NU) di Kantor PKB, Jakarta, Kamis (2/1/2021).

Ketua Umum PKB Muhamimin Iskandar menjelaskan diskusi tersebut sangat penting menjelang 100 tahun lahirnya NU dan menyambut Muktamar Ke-34 NU di Lampung.

"Ini diskusi pembuka, sebagai rangkaian dari diskusi panjang yang akan digelar PKB," katanya.

Muhaimin menegaskan PKB merupakan anak kandung yang lahir dari rahim NU dan besar dengan kontribusi NU.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini