Apindo Khawatir PPKM Level 3 Bikin PMI Manufaktur Turun

Bisnis.com,02 Des 2021, 10:44 WIB
Penulis: Reni Lestari
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B. Sukamdani (kiri), berdiskusi dengan Ketua bidang Industri Manufaktur Apindo Johnny Darmawan, di sela-sela Public Policy Discussion, di Jakarta, Rabu (21/6)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 pada akhir tahun ini bisa berdampak pada turunnya Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur pada bulan ini.

Ketua Bidang Industri Manufaktur Apindo Johnny Darmawan mengatakan meski tidak akan sampai pada level kontraksi, dampak penurunan ekspansi mungkin terjadi.  

Ekspansi pada PMI manufaktur Indonesia selama tiga bulan berturut-turut, lanjutnya, sebagian besar dipengaruhi oleh pelonggaran PPKM.

"Menurut saya pasti ada dampaknya, ekspansinya akan bisa lebih turun dibandingkan [PMI manufaktur] November," kata Johnny saat dihubungi Bisnis.com, Rabu (1/12/2021).

Dia menjelaskan, penurunan PMI manufaktur pada November disebabkan pesanan luar negeri yang berkurang dan dampak akumulasi kenaikan harga bahan baku.  

Ke depan, dengan adanya ancaman Covid-19 varian Omicron, pemerintah diminta tetap hati-hati dalam menyeimbangkan kebijakan pembatasan.

Menurut Johnny, Indonesia sudah memiliki tingkat adaptasi yang tinggi terhadap pembatasan untuk membendung pandemi, sehingga dampaknya terhadap ekonomi dapat diminimalisasi.

"Sudah ada PPKM level 1, 2, dan 3, dari dulu sudah dijalankan dan berhasil. Menurut saya tinggal dilanjutkan dan dimodifikasi saja," katanya.

Sebelumnya, PMI manufaktur Indonesia mencapai 53,9 pada November 2021, turun dari angka rekor pada bulan sebelumnya 57,2.  

Menurut data IHS Markit terkini, angka tersebut menggambarkan kondisi bisnis yang membaik selama tiga bulan berturut-turut di seluruh sektor manufaktur Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini