Bisnis.com, JAKARTA - Platform teknologi finansial urun dana (securities crowdfunding/SCF) PT Investasi Digital Nusantara atau Bizhare melihat potensi besarnya kebutuhan UMKM terhadap solusi pendanaan via platform SCF.
Hal ini terungkap dalam survei Bizhare bekerjasama dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) selepas melakukan kunjungan ke UMKM di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Lampung, Makassar, dan Nusa Tenggara Barat.
Bizhare melakukan survei dan pengambilan sampel mengenai probabilitas pendanaan bisnis UMKM melalui skema SCF. Hasil menunjukkan bahwa 55 persen UMKM selaku responden membutuhkan pendanaan untuk ekspansi bisnis.
Deputi Bidang UKM Kemenkop UKM Hanung Harimba Rachman menggambarkan bahwa inilah kenapa dorongan UMKM mengenal SCF semakin urgen, karena kebutuhan modal untuk ekspansi bisnis memang tercatat menjadi salah satu masalah terbesar buat mereka.
"Kehadiran solusi pendanaan yang murah dan mudah seperti skema urun dana ini semakin dibutuhkan oleh pelaku bisnis UMKM. Nantinya, [UMKM] alumni SCF akan didorong untuk dapat go public di Bursa Efek Indonesia untuk dapat mengakses pendanaan yang lebih besar dan bertransformasi menjadi usaha besar," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (2/12/2021).
Sebagai informasi, UMKM yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia kini telah mencapai 65 juta. Hal tersebut membuat bisnis UMKM disebut sebagai penopang perekonomian Tanah Air.
Namun, data rasio kredit perbankan untuk UMKM per Juli 2021 baru mencapai 19 persen atau sekitar Rp1.080 triliun, dengan kredit untuk usaha kecil dan menengah mencapai 79 persen.
CFO Bizhare Gatot Adhi Wibowo menjelaskan lebih lanjut bahwa survei ini juga membuktikan bahwa platform SCF relevan buat UMKM dalam hal memperluas wawasan soal berbisnis, karena 45 persen dari responden mengaku masih membutuhkan pendampingan bisnis.
Seperti diketahui, platform SCF bukan sekadar membantu UMKM menerbitkan saham dan surat utang dan menawarkannya kepada para investor. Platform juga memiliki peran pengawasan layaknya bursa efek 'versi mini', yaitu memastikan manajemen dan tata kelola UMKM selaku penerbit tersebut berjalan dengan baik.
"Bizhare melakukan pendampingan UKM untuk naik kelas dan layak investasi. Selain itu, kami membantu UKM semakin berorientasi ekspor, dan membantu pendanaan mereka terkait rencana berekspansi dengan skema pendanaan urun dana yang melibatkan masyarakat sebagai pemodal. Ini menjadi langkah awal bagi bisnis UKM dapat Go Public di kemudian hari," jelasnya.
Salah satu fakta lain yang terungkap dari survei ini, yaitu 67 persen UMKM justru lebih memilih skema pendanaan syariah berbanding 33 persen bisnis UMKM memilih skema pendanaan konvensional. Survey juga menunjukkan total pendanaan yang dibutuhkan oleh bisnis UMKM di kawasan tersebut saat ini mencapai Rp19,5 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel