Bisnis.com, JAKARTA – Dua saham emiten bank mini dengan modal inti di bawah Rp6 triliun masuk ke deretan top losers pada perdagangan hari ini, Kamis (2/12/2021). Mereka adalah PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) dan PT Bank Bisnis Internasional Tbk. (BBSI).
Berdasarkan data dari laman Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (2/12/2021), saham BBYB menduduki posisi ke-6 top losers.
Bank Neo Commerce menjadi emiten saham bank dengan kejatuhan terdalam pada perdagangan hari ini. Saham BBYB berakhir di level Rp2.150 pe saham, atau terkoreksi 6,93 persen dari harga penutupan sebelumnya. Sepanjang perdagangan, saham BBYB yang ditransaksikan sebanyak 91,9 juta saham dan turnover senilai Rp201,1 miliar.
Harga saham BBYB sudah terkoreksi 3,15 persen dalam sepekan terakhir. Kendati demikian, tumbuh 36,08 persen dalam tiga bulan terakhir. Begitupun dalam sepanjang tahun berjalan (year-to-date/ytd), harga sahamnya naik 620,94 persen.
Menyusul di posisi ke-10, saham emiten bank berkode BBSI turut menjadi top losers pada perdagangan hari ini yang turun 6,81 persen. Adapun, harga saham BBSI pada penutupan sebelumnya Rp4.700 berakhir menjadi Rp4.380 per saham pada penutupan perdagangan hari ini.
Sedangkan, saham BBSI yang ditransaksikan hari ini sebanyak 65.500 saham dengan turnover senilai Rp294,6 juta. Adapun, harga saham BBSI sudah terkoreksi selama sepekan sebesar 25,45 persen dalam sepekan.
Sama halnya dalam tiga bulan terakhir, saham Bank Bisnis anjlok 22,48 persen. Namun, saham BBSI tumbuh 427,71 persen sepanjang tahun berjalan.
Untuk diketahui, Bank Neo Commerce memulai periode perdagangan HMETD pada hari ini (2/12/2021) hingga 8 Desember 2021. Perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 1.927.162.193 saham baru dengan harga pelaksanaan HMETD sebesar Rp1.300 per saham, sehingga potensi perolehan dananya sebesar Rp2,5 triliun.
Sementara itu, Bank Bisnis menjadwalkan periode pelaksanaan HMETD pada 6-10 Desember 2021. Bank Bisnis akan menerbitkan saham baru sebanyak 280 juta saham dengan harga pelaksanaan rights issue sebesar Rp3.510 per saham, sehingga jumlah dana yang diperoleh dari PUT II dalam rangka penerbitan HMETD seluruhnya berjumlah sebesar Rp985,33 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel