Bisnis.com, JAKARTA – PT Takjub Finansial Teknologi akan melaksanakan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atau HMETD sebanyak 110,88 juta saham dalam aksi rights issue PT Bank Bumi Arta Tbk. (BNBA).
Dalam aksi Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) I ini, Bank Bumi Arta menawarkan 462 juta saham baru atau sekitar 16,67 persen dari jumlah saham dengan nilai nominal Rp100 per saham. Adapun harga pelaksanaan ditetapkan Rp1.345.
Untuk diketahui, PT Takjub Teknologi Indonesia alias Ajaib Reksa Dana berada di bawah naungan Ajaib Group, yang mengelola reksa dana.
Menurut prospektus BNBA, Kamis (2/12/2021), PT Takjub Finansial Teknologi atau Ajaib, selaku pemegang 24 persen saham BNBA, akan menyerap HMETD sebanyak 110,88 juta saham atau sekitar Rp149,13 miliar.
Selain itu, PT Surya Husada Investement, pemegang 33,45 persen saham BNBA, akan menyerap HMETD sesuai porsi kepemilikannya, yaitu 154,56 juta saham. Adapun, PT Dana Graha Agung, yang memiliki saham BNBA sebanyak 20,07 persen, akan melaksanakan 92,73 juta HMETD.
PT Budiman Kencana Lestari, selaku pemegang 13,38 persen saham Bank Bumi Arta, telah menyatakan untuk siap menyerap HMETD yang dimiliki sesuai dengan porsi kepemilikannya, yakni 61,823 juta.
“Tidak ada pengalihan HMETD yang dimiliki oleh Surya Husada Invesment, Takjub Finansial Teknologi, Dana Graha Agung, dan Budiman Kencana Lestari kepada pihak lain,” tulis direksi.
BNBA menyatakan pemegang saham yang tidak melaksanakan HMETD, maka akan mengalami dilusi. Selanjutnya, apabila PMHMETD I tidak seluruhnya diambil, sisanya akan dialokasikan ke pemegang saham lainnya yang memesan lebih besar dari haknya.
Di sisi lain, direksi BNBA mengungkapkan bahwa pelaksanaan PMHMETD I itu bertujuan memenuhi modal inti minimum untuk tahun 2021, yakni Rp2 triliun.
Dana yang diperoleh dari aksi korporasi ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan untuk mendukung kegiatan usaha perseroan. Sebanyak 80 persen dana bakal dialokasikan untuk menyalurkan kredit, dan 20 persen untuk modal pengembangan digital banking.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel