Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melaporkan akseptasi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) terus mengalami pertumbuhan yang positif pada 2021.
Kepala Grup Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Retno Ponco Windarti menyampaikan, hal ini tercermin dari jumlah pengguna QRIS yang telah mencapai lebih dari 13 juta merchant, melampau target tahun ini sebesar 12 juta.
“Sejak diluncurkan pada Agustus 2019, akseptasi qRIS terus tumbuh positif. Bahkan, perluasan ekosistem QRIS telah melampaui target BI, kita targetkan di 2021 12 juta merchant QRIS, sekarang di November sudah mencapai 13 juta lebih,” katanya dalam acara BI Bersama Masyarakat atau Birama 2021, Jumat (3/12/2021).
Retno menyampaikan, sebagian besar merchant pengguna QRIS tersebut merupakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Sekitar 88 persen pengguna merupakan usaha mikro dan kecil. Dengan demikian, diharapkan QRIS mampu membantu masyarakat dalam menjalankan usaha di tengah pandemi,” jelasnya.
Sebelumnya, pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2021, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan bahwa ekonomi keuangan digital akan terus mengalami peningkatan pada tahun depan.
Perry memperkirakan, transaksi pada e-commerce akan mencapai Rp530 triliun, meningkat tinggi jika dibandingkan dengan 2021 yang diperkirakan mencapai Rp403 triliun.
Oleh karena itu, BI akan terus mendorong perluasan akseptasi QRIS, dengan target mencapai 15 juta pengguna baru pada 2022.
BI pun akan mendorong perluasan kerja sama QRIS antarnegara dan melanjutkan elektronifikasi transaksi keuangan pemerintah daerah, bansos G2P 4.0, moda transportasi, serta digitalisasi UMKM dan pariwisata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel