Bio Farma Sebut Pendapatan Naik 164 Persen, Berapa Kontribusi Urus Covid-19?

Bisnis.com,03 Des 2021, 16:01 WIB
Penulis: Rinaldi Mohammad Azka
Menteri BUMN Erick Thohir meninjau Biofarma di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (10/7/2021). /Kementerian BUMN

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bio Farma (Persero) mengungkapkan holding BUMN Farmasi mencetak kenaikan pendapatan hingga semester I/2021 sebesar 164 persen menjadi Rp15,26 triliun.

Sekretaris Perusahaan Bio Farma Bambang Heriyanto menjelaskan adanya penugasan dari pemerintah untuk penanganan Covid-19 seperti penyediaan vaksin Covid-19, obat-obatan, multivitamin, serta alat kesehatan, turut berpengaruh ke kinerja keuangan Holding BUMN Farmasi semester I/2021. 

"Adapun rencana strategi bisnis ke depan diantaranya, penataan portofolio bisnis produk-produk lifescience, farma dan alat kesehatan di dalam holding Farmasi," urainya kepada Bisnis, Jumat (3/12/2021)

Holding BUMN Farmasi (Bio Farma, Kimia Farma dan Indofarma) pada semester I/2021 mengalami peningkatan pendapatan 164 persen, dari Rp5,78 triliun pada 2020, menjadi Rp15,26 triliun. 

Secara detail, pendapatan Bio Farma didapat dari realisasi pendapatan penugasan yang mencapai Rp8,12 triliun, yang terdiri atas Rp7,97 triliun program vaksin Covid-19 dan Rp144,3 miliar, didapat dari program Vaksinasi Gotong Royong.

Untuk anggota holding BUMN Farmasi, Kimia Farma membukukan pendapatan pada semester I/2021 sebesar Rp5,56 triliun yang diperoleh dari penjualan produk pihak ketiga sebesar Rp4,1 triliun termasuk di dalamnya dari vaksin gotong royong sebesar Rp402,9 miliar.

Sedangkan untuk Indofarma, pendapatan semester I/2021 mencapai Rp849,33 miliar, berasal dari penjualan obat Obat Generik Berlogo (OGB) dan ethical sebesar Rp492,79 miliar, sisanya dari penjualan alkes, multivitamin, dan lain-lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini