Bumi Resources Minerals (BRMS) Raih Penghargaan Sustainability Report Terbaik

Bisnis.com,03 Des 2021, 19:21 WIB
Penulis: Farid Firdaus
Fasilitas pengolahan bijih emas PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bumi Resources Minerals Tbk. meraih penghargaan dengan peringkat “A” dari The Foundation for International Human Rights Reporting Standards (FIHRRST) untuk Laporan Keberlanjutan periode 2020.

Laporan keberlanjuan ini mengadopsi pedoman dari Global Reporting Initiatives standards (GRI). Penghargaan tersebut, menempatkan BRMS sebagai salah satu dari 121 perusahaan publik dengan Laporan Keberlanjutan terbaik.

CEO Bumi Resources Minerals Suseno Kramadibrata menjelaskan 2021 adalah tahun kedua berturut-turut BRMS mendapatkan penghargaan dengan peringkat “A” dari The Foundation for International Human Rights Reporting Standards. Penghargaan ini menjadi salah satu tolak ukur kinerja BRMS untuk menerapkan usaha yang berkelanjutan dalam aktivitasnya sehari-hari.

"Tujuan dari laporan keberlanjutan BRMS adalah untuk menerapkan keberlanjutan perusahaan di masa depan yang tidak hanya mementingkan keuntungan yang dihasilkan perusahaan tetapi juga komitmen BRMS dalam program pemberdayaan masyarakat," jelas dia dalam keterangan resmi, Jumat (3/12/2021).

Selain itu, BRMS juga menerapkan komitmen pengelolaan lingkungan yang baik untuk mencegah kerusakan lingkungan, pemberdayaan sumber daya manusia dengan mengadopsi praktek-praktek hak asasi manusia yang baik dan keselamatan kerja bagi semua karyawan.

Adapun, BRMS saat ini masih melanjutkan ekspansi smelter baru. Sebelumnya Suseno menjelaskan, konstruksi pabrik pengolahan bijih emas kedua BRMS di Palu masih sesuai jadwal. "Bisa diselesaikan di kuartal II/2022," ungkapnya. 

Pabrik baru ini akan memiliki kapasitas untuk mengolah sampai dengan 4.000 ton bijih setiap harinya. 

"Hal ini akan meningkatkan volume produksi emas kami secara signifikan pada semester kedua di tahun depan," imbuhnya.

Untuk saat ini, BRMS masih memproduksi emas dari pabrik pengolahan pertama dengan kapasitas pengolahan sekitar 500 ton bijih per hari sejak tahun lalu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini