Bisnis.com, JAKARTA -- PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. (Tugu Insurance) berhasil mempertahankan predikat bertaraf global Financial Strength Rating A- (Excellent) dan Long-Term Issuer Credit Rating of “a-” (Excellent) dari A.M. Best 6 tahun berturut-turut.
Predikat ini sebagai cerminan atas posisi keuangan yang sangat kuat (stable outlook), didukung oleh operasional bisnis yang sehat dan manajemen risiko yang memadai.
A.M. Best adalah lembaga pemeringkat perusahaan asuransi tertua di dunia yang berdiri pada 1899 dan berpusat di New York, Amerika Serikat. Setiap tahun, A.M. Best memberikan penilaian kepada lebih dari 16.000 perusahaan asuransi di seluruh dunia.
A.M. Best mengukur kesehatan keuangan perusahaan asuransi berdasar kemampuan perusahaan dalam membayar klaim, utang, dan kewajiban keuangan lainnya secara tepat waktu.
"Prestasi yang dipegang oleh Tugu Insurance sangat berarti di tengah kondisi pandemi yang terjadi sejak 2020 hingga sekarang dan di tengah tekanan besar menurunnya kinerja keuangan di segala industri, khususnya asuransi, baik di dalam maupun di luar negeri. Pencapaian ini tidak lepas dari upaya perusahaan untuk terus memperkuat kemampuan manajemen risikonya, seiring dengan pertumbuhan perusahaan dan kompleksitas operasional," kata Presiden Direktur Tugu Insurance, Indra Baruna melalui siaran pers, dikutip Jumat (3/12/2021).
Saat ini, Tugu Insurance masih menjadi satu-satunya perusahaan asuransi umum nasional yang memiliki predikat rating internasional A- (Excellent) dari A.M. Best, di samping tingkat risk based capital (RBC) 451,73 persen yang berada jauh di atas ketentuan batas minimum Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 120 persen.
Indra mengatakan, pihaknya akan selalu memastikan tim perusahaan dapat memberikan analisa risiko yang prudent terhadap berbagai risiko yang akan ditanggung.
"Selain prinsip kehati-hatian, balancing portofolio yang kami lakukan berdampak positif terhadap pertumbuhan hasil underwriting. Kami juga senantiasa menerapkan pengendalian risiko dalam pengelolaan aset investasi sebagai bagian dari manajemen risiko perusahaan. Pada akhirnya, memberikan kepastian dan rasa aman bagi setiap konsumen akan kemampuan Tugu Insurance dalam memenuhi kewajiban," ujarnya.
Mengutip penjelasan A.M. Best, penilaian kekuatan neraca perseroan didukung oleh kapitalisasi yang disesuaikan dengan risiko sehingga tetap berada pada tingkat terkuat dan diukur berdasarkan best’s capital adequacy ratio (BCAR).
"Selain balancing portofolio, transformasi digital untuk merubah proses bisnis dalam rangka meningkatkan user experience serta efisiensi operasional perusahaan akan terus menjadi fokus utama Tugu Insurance ke depannya," tutur Indra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel