Pemkab Cirebon akan Perbaiki Data Kemiskinan

Bisnis.com,06 Des 2021, 16:30 WIB
Penulis: Hakim Baihaqi
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, CIREBON - Pemerintah Kabupaten Cirebon mulai melakukan perbaikan data warga miskin. Kondisi yang terjadi saat ini, data yang dimiliki oleh pemerintah daerah tidak sesuai dengan kondisi riil di lapangan.

Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pembangunan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Cirebon Suhartono mengatakan upaya percepatan penanganan kemiskinan di Kabupaten Cirebon sebagiannya tidak menggunakan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).

"Akibat hal ini, intervensi penanganan kemiskinan yang dilakukan pemerintah daerah menjadi sulit karena data satu sama lain tidak akurat. Nantinya, semua harus pakai DTKS," kata Suhartono di Kabupaten Cirebon, Senin (6/12/2021).

Suhartono mengatakan pihaknya tidak memungkiri adanya kenaikan angka kemiskinan di daerah terjadi akibat pandemi Covid-19.

Ia menambahkan, wilayah Kecamatan Plumbon menjadi pilot project dalam percepata penanganan kemiskinan. Hal ini karena, kecamatan tersebut menjadi lokasi pertama kegiatan road show penanganan kemiskinan di Kabupaten Cirebon.

"Kami harapkan Kecamatan Plumbon bisa menjadi barometer bagi kecamatan yang lain dalam penanganan kemiskinan dengan adanya road show ini," kata Suhartono.

Jumlah warga miskin di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, terus bertambah. Dinas Sosial (Dinsos) mencatat, hingga Senin (15/11/2021), jumlah warga yang masuk ke dalam kategori tersebut mencapai angka 1.792.538 jiwa.

Kepala Dinsos Kabupaten Cirebon Iis Krisnandar mengatakan pada akhir triwulan kedua 2021, jumlah warga miskin berdasarkan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) hanyak sebanyak 1.574.016.

"Benar, jumlah warga Kabupaten Cirebon yang masuk ke dalam kategori miskin lebih dari 1,5 juta. Ini berdasarkan verifikasi dan validasi tim dari lapangan," kata Iis.

Iis mengatakan, jumlah penduduk di Kabupaten Cirebon saat ini sekira 2,2 juta lebih. Artinya, jumlah warga miskin berada di kabupaten bagian timur Jawa Barat ini lebih dari 70 persen.

Angka tersebut, kata Iis, terus mengalami kenaikan selama pandemi Covid-19. Pada awal tahun lalu, jumlah warga miskin berdasarkan DTKS hanya sebanyak 1,2 juta jiwa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini