Banjir Rob di Jakarta, Pemprov DKI Lanjutkan Bangun Tanggul NCICD

Bisnis.com,07 Des 2021, 11:12 WIB
Penulis: Indra Gunawan
Petugas Suku Dinas Sumber Daya Air Aliran Timur terus memantau aliran air di Stasiun Pompa Ancol, Jakarta Utara, Rabu (8/1/2020), menyusul pernyataan BMKG yang memperkirakan daerah pesisir Jakarta Utara akan terkena banjir rob./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berupaya mengantisipasi banjir rob yang sering terjadi, terutama di wilayah pesisir Jakarta Utara.

Salah satunya dengan pembangunan tanggul pantai National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) di sepanjang pesisir Ibu Kota.

“Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta telah melaksanakan pembangunan tanggul NCICD sejak tahun 2016 hingga 2019, kemudian dilanjutkan kembali di tahun 2021, dengan target total sepanjang 790 meter,” terang Kepala Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta, Yusmada Faizal, di Kantor Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta, Jakarta Pusat, pada Selasa (7/12/2021).

NCICD merupakan proyek strategis nasional untuk membangun tanggul pantai di sepanjang garis pantai Jakarta.

Selain untuk menanggulangi banjir rob, kata Yusmada, pembangunan tanggul NCICD dilakukan sebagai upaya pengamanan dan penataan kawasan pesisir Utara Jakarta serta perbaikan lingkungan.

Saat ini, pembangunan tanggul NCID terkendala tingginya pasang laut yang terjadi sejak Jumat (3/12/2021), di beberapa area seperti Jl. Lodan Pelabuhan Sunda Kelapa, Jl. RE Martadinata, Tanjung Priok, Muara Baru, dan Kawasan Si Pitung Marunda.

Laut pasang terjadi pada pagi hari mulai pukul 07.00 hingga 11.00 WIB, dan mulai surut di siang hingga malam hari. Namun demikian, proses pembangunan tanggul NCICD akan terus diupayakan secara berkelanjutan dengan kolaborasi bersama berbagai pihak, terutama para stakeholder yang aktivitasnya bersinggungan langsung dengan trace tanggul NCICD.

"Dinas SDA akan mendorong dan mengupayakan agar para stakeholder yang berada di area pesisir Jakarta juga dapat turut membantu dalam proses pembangunan tanggul, sehingga target untuk mengamankan wilayah pesisir DKI Jakarta dapat segera tercapai," ujar Yusmada.

Banjir rob terjadi akibat air laut yang melimpas melewati tanggul karena tinggi tanggul eksisting saat ini tidak dapat menahan gelombang pasang air lau, terutama jika tinggi muka air (TMA) laut melebihi +240 PP.

Rata-rata tinggi genangan yang terjadi akibat banjir rob tersebut setinggi 20-50 cm.

Selain itu, Dinas SDA juga berencana membangun 2 sistem polder pesisir yaitu Polder Kamal dan Polder Marunda, yang pembangunannya terdiri dari pintu air, pompa, dan waduk.

Polder tersebut nantinya akan terintegrasi dengan tanggul NCICD yang saat ini masih berproses.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini