Penanganan Erupsi Semeru, Kemendagri Kirim Tim Pendampingan ke Lumajang

Bisnis.com,08 Des 2021, 21:30 WIB
Penulis: Wahyu Arifin
Seorang warga mengangkut barang yang bisa diselamatkan dari rumahnya yang hancur akibat erupsi gunung Semeru yang meluncurkan awan panas di desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021). Luncuran awan panas akibat letusan gunung Semeru mengakibatkan puluhan rumah di dua kecamatan rusak dan delapan kecamatan terdampak abu vulkanik. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/foc

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Dalam Negeri melalui Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan mengirim tim pendampingan pemerintahan dan pemantauan bencana erupsi Gunung Semeru, ke Lumajang, Jawa Timur.

Menurut Dirjen Bina Adwil Kemendagri Safrizal ZA, tim yang berangkat juga membawa bantuan Kemendagri tahap pertama. Selain itu, tim juga akan membantu pendampingan administrasi Pemkab Lumajang agar pelayanan publik tetap berlangsung.

"Kemendagri melalui Ditjen Bina Adwil punya fokus pada keberlangsungan kerja-kerja pelayanan publik di Kabupaten dan Kota. Kami juga punya fokus pada kebencanaan. Jadi kami kirim tim yang mensupport soal administrasi pemerintahan daerah, jangan sampai terbengkalai akibat bencana," ujar Safrizal dalam keterangan resminya, Rabu (8/12/2021).

Tim yang berangkat, diminta untuk segera berkoordinasi dengan pimpinan daerah setempat, serta melakukan pemantauan terhadap kebijakan pemerintah baik provinsi maupun Kabupaten Lumajang yang diambil dalam rangka merespon terjadinya erupsi Gunung Semeru.

Safrizal juga menugaskan agar tim segera melakukan analisa situasi dan melaporkan perkembangan yang terjadi secara berkala sehingga pimpinan Kemendagri dapat mengambil keputusan yang diperlukan terkait berjalannya pemerintahan daerah.

"Kemendagri juga akan mengirimkan tim kembali untuk membawa bantuan tahap selanjutnya. Intinya kami ingin memastikan agar pelayanan pemerintahan berjalan optimal baik provinsi, kabupaten, kecamatan terdampak maupun lingkup pemerintahan terkecil yakni desa, RT dan RW," tambah Safrizal.

Sementara itu, Sekretaris Ditjen Bina Adwil Indra Gunawan melaporkan hingga tanggal 6 Desember 2021, erupsi ini telah membuat dua kecamatan dan enam desa terdampak serta delapan kecamatan terdampak material abu vulkanik.

"Sampai saat ini dilaporkan korban meninggal dunia mencapai 22 orang, luka berat 69 orang, luka sedang 100 orang, hilang 27 jiwa, 5.205 terdampak dan mengungsi sebanyak 3.596 jiwa," jelas Indra.

Indra juga menjelaskan, barang yang dibutuhkan oleh pengungsi antara lain makanan, makanan siap saji, obat-obatan, selimut, alas tidur, perlengkapan bayi dan anak, perlengkapan mandi serta perlengkapan wanita yang sudah dibawa oleh tim pertama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Oktaviano DB Hana
Terkini