Bukit Asam (PTBA) dan INKA Garap Kendaraan Tambang Listrik, Prototype 2022

Bisnis.com,08 Des 2021, 12:54 WIB
Penulis: Mutiara Nabila
Alat stacker-reclaimer batu bara milik PT Bukit Asam Tbk. (PTBA)/Bisnis - Aprianto Cahyo Nugroho

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Industri Kereta Api (Persero) (INKA) untuk mengembangkan kendaraan tambang berbasis listrik.

Perjanjian kerja sama tersebut diteken pada Selasa (7/12/2021) sebagai bentuk sinergi BUMN dalam mendukung pemerintah mendorong target net zero emission pada 2060. Sinergi ini juga salah satu langkah konkrit PTBA mewujudkan komitmen perusahaan dalam dekarbonisasi.

Direktur Utama Bukit Asam Suryo Eko Hadianto mengatakan, penandatanganan nota kesepahaman tersebut akan dilanjutkan dengan pembentukan tim dan penyusunan kajian bersama yang komprehensif sehubungan dengan pengembangan kendaraan tambang berbasis listrik ramah lingkungan.

Suryo menjelaskan, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang menegaskan komitmen pemerintah Indonesia menuju net zero emission pada 2060, perusahaan BUMN memiliki peluang berkontribusi optimal mewujudkan komitmen tersebut.

“Salah satunya dengan mengarahkan kendaraan operasional pertambangan untuk beralih ke listrik. Ini peluang bagi kita untuk mengembangkan, daripada harus beli atau impor. Jadi semaksimal mungkin bisa kurangi impor,” ujar Suryo Eko dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (8/12/2021).

Dia berharap penandatanganan ini bisa segera ditindak lanjut ke tahap berikutnya, sehingga pada akhir 2022 sudah ada prototype kendaraan yang bisa dikembangkan.

Direktur Utama PT INKA (Persero) Budi Noviantoro menjelaskan bahwa kerjasama ini didasari oleh keahlian masing-masing perusahaan.

“Kami berkolaborasi, yang dimiliki oleh INKA adalah membuat kendaraan berbasis listrik. PTBA memiliki keahlian sebagai operator tambang, ini bagaimana supaya bisa berhasil sehingga bisa kembangkan kendaraan tambang berbasis listrik,” ujarnya.

PTBA saat ini memiliki serangkaian program untuk menekan emisi karbon, antara lain yaitu mengubah alat pertambangan berbahan bakar minyak menjadi berbahan bakar listrik lewat program eco-mechanized mining (e-MM).

Kemudian, program lainnya dengan mengganti kendaraan operasional menjadi kendaraan listrik melakukan reforestasi pada lahan bekas tambang, dengan menggandeng Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk melakukan studi terkait tanaman yang mampu mereduksi emisi karbon di udara dan mengganti bahan perusak ozon (BPO) seperti penggunaan refrigerant AC yang ramah lingkungan serta penggantian BPO-Halon 1211 pada Alat Pemadam Api Ringan (APAR).

Wujud komitmen terhadap isu Perubahan Iklim juga telah ditunjukkan dengan kerja sama strategis antara PTBA dengan lembaga international CDP (Carbon Disclosure Project) dalam bentuk pendampingan penyusunan Laporan CDP-Climate Change PTBA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini