PPKM Level 3 Nataru Batal, IHSG Makin Cuan?

Bisnis.com,08 Des 2021, 07:35 WIB
Penulis: Mutiara Nabila
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (29/6/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi lanjut menguat pada perdagangan Rabu (8/12/2021), melihat kekhawatiran akan Corona varian Omicron sementara ini mereda dan pemerintah membatalkan PPKM Level 3 menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2022.

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan, kombinasi kenaikan kembali cukup tajam Indeks DJIA semalam, sebesar 1,40 persen, dan penguatan EIDO sebesar 1,80 persen menjadi penguat pergerakan IHSG hari ini.

Sementara itu, beberapa harga komoditas juga tengah menguat seperti minyak mentah naik 1,64 persen, emas 0,34 persen, batu bara 3,84 persen dan nikel 1,75 persen menjadi faktor IHSG akan melanjutkan penguatannya dalam perdagangan Rabu ini.

“Kenaikan harga ini juga seiring dibatalkannya aturan PPKM Level 3 diakhir tahun ini dan meredanya kekhawatiran akan serangan Variant Omicron,” ujar Edwin dalam riset harian, Selasa (7/12/2021).

Edwin memperkirakan IHSG hari ini akan bergerak di kisaran 6.570 – 6.666.

Adapun, MNC Asset Management merekomendasikan beli saham berikut ini ASII, BBNI, LSIP, SRTG, WIKA, UNTR, BMRI, MDKA, BMRI, ADHI.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memastikan bahwa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM Level 3 pada saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) batal diterapkan di seluruh Indonesia.

Luhut menyatakan pemerintah memutuskan untuk membuat kebijakan yang lebih seimbang dengan tidak menyamaratakan perlakuan di semua wilayah saat libur Nataru.

Meskipun demikian, Luhut menegaskan bahwa penerapan Level PPKM selama Nataru akan dilakukan dengan beberapa pengetatan.

"Penerapan level PPKM selama Nataru akan tetap mengikuti asesmen situasi pandemi sesuai yang berlaku saat ini, tetapi dengan beberapa pengetatan," kata Luhut dalam keterangan pers, Senin (6/12/2021).

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini