OJK dan BEI Ramu Skema Carbon Trading Lewat Bursa

Bisnis.com,09 Des 2021, 15:20 WIB
Penulis: Pandu Gumilar
Pengunjung melintas di dekat Logo Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (22/6/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia tengah meramu skema yang cocok untuk menggelar carbon trading.

Kepala Departemen Pengawasan Pasar Modal 1A OJK Luthfi Zain Fuady mengatakan pihaknya tengah menyiapkan regulasi sebagai pedoman untuk pelaksanaan perdagangan karbon sehingga BEI mampu melaksanakan ketika pemerintah telah siap.

“Kalau memang pemerintah mengarahkan ke pasar modal kita arahakan kesiapan infranya dari sisi bursa bisa dikembangkan dari yang sekarang ada,” katanya Kamis (9/12/2021).

Sementara itu, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi mengatakan perseroan akan berupaya mendukung misi pemerintah untuk mengurangi emisi karbon pada 2030. Menurutnya terdapat beberapa sektor yang akan menjadi perhatian seperti energi, limbah, pertanian, kehutanan dan lahan.

“Sudah ada pertemuan dan arahan tetapi masih perlu proses dan diskusi. Mengenai targetnya kapan bisa disesuaikan dengan arahan pemerintah untuk mencapai target,” katanya.

Direktur Utama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) Sunandar menambahkan perseroan telah memasukkan perdagangan karbon sebagai program strategis pada 2022. Saat ini, lanjutnya, perseroan tengah melakukan pengembangan kliring untuk komoditas anyar tersebut.

Sebelumnya, Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia meminta Bursa Efek Indonesia menyiapkan skema perdagangan karbon atau carbon trading untuk mendukung rencana besar pemerintah.

Menko Perekonomian Airlangga Hartanto mengatakan operator pasar modal perlu menyiapkan skema carbon trading sesuai dengan rencana jangka panjang pemerintah.

“Kita punya dua kekuatan terkait cabon capture dari sektor pertambangan dan energi,” katanya pada Selasa (16/11/2021) pada webinar CEON Networking.

Menurutnya pemerintah tengah menyiapkan proyek pilot untuk memuluskan rencana tersebut. Akan tetapi, lanjutnya, kondisi saat ini masih over the counter atau tidak terbuka secara transparan.

Maka itu dia berharap BEI bisa ikut berperan dalam tujuan tersebut karena itu akan sangat baik.

“Diharapkan carbon trading bisa diluncurkan [BEI] dan ini jadi pekerjaan bagi BEI dan pemerintah akan menyiapkan regulatory framefwork,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini