Rencana Label BPA Pada Galon, Pengusaha Air Isi Ulang Teriak

Bisnis.com,10 Des 2021, 19:45 WIB
Penulis: MG Noviarizal Fernandez
Bisnis depo air atau air isi ulang masih menggiurkan di tengah pandemi virus corona (Covid-19). /Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Para pengusaha kecil kembali menyuarakan kesedihannya terkait rencana pelabelan kandungan BPA pada galon polikarbonat yang mereka gunakan untuk usaha air minum isi ulang.

Rencana Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melabeli galon polikarbonat yang sehari hari juga digunakan oleh ribuan usaha kecil air isi ulang menuai kontra di kalangan masyarakat, industri dan pengusaha kecil.

Faisal misalnya salah satu pemilik depo air isi ulang yang berlokasi di Menteng Atas, Manggarai, mengatakan wacana Pelabelan BPA oleh BPOM sangat meresahkannya.

"Kita ketahui selama pandemi usaha kami sangat terpuruk dan sekarang baru mulai merangkak namun mendengar wacana tersebut tentunya ini sangat memukul kami sebagai pelaku UMKM", ujarnya Jumat (10/12/2021).

Menurutnya, aturan baru akan membuat masyarakat takut menggunakan galon PC ini. “Terus kami mau pakai galon apa? Bisa bangkrut usaha kami, katanya.

"Janganlah membuat aturan yang menyulitkan kami yang berpenghasilan kecil. Pemerintah kan tahu usaha seperti ini cuma cukup buat makan sehari sehari", ujarnya.

Senada dengan Faisal, Komarudin pemilik depot air isi ulang di Jembatan Bendungan Jago, Kemayoran, Jakarta Pusat menyampaikan keluhan yang sama.

“Kami ini cuma bisa usaha seperti ini kalau sampai bangkrut karena tidak mampu beli galon baru yang bukan polikarbonat, anak istri saya mau makan apa?” katanya.

Sementara itu Ali, pelaku usaha Depot Air Minum Biru di Kemanggisan, Jakarta Barat juga khawatir terhadap upaya produk galon kemasan sekali pakai yang selalu menjelekkan galon isi ulang.

Untuk itu ia meminta kepada Pemerintah dan BPOM untuk benar - benar mendengarkan keluhan dari pelaku usaha kecil depo air minum isi ulang yang akan merasa dampaknya.

"Ribuan pelaku usaha isi air ulang bisa mati jika ada aturan yang membuat mereka tidak punya galon untuk diisi karena dianggap berbahaya oleh masyarakat ," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Khadafi
Terkini