Bisnis.com, JAKARTA - PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah (Askrindo Syariah) menjalin kerja sama produk kafalah pembiayaan modal kerja dengan platform teknologi finansial peer-to-peer (P2P) lending klaster syariah PT Alami Fintek Sharia (ALAMI).
Direktur Pemasaran Askrindo Syariah, Supardi Najamuddin mengatakan kerja sama produk penjaminan syariah dengan Fintech Alami ini merupakan upaya dalam memperkuat pengembangan bisnis bagi kedua pihak.
"Kami terus mengembangkan sayap dalam peningkatan target Indeks Jasa Kafalah (IJK) serta meningkatkan Kafalah Pembiayaan, selain itu kerja sama ini juga diharapkan bisa berjalan dengan baik serta menguntungkan untuk kedua belah pihak secara adil dan syariahnya juga dapat," ujar Supardi melalui keterangan resmi, Jumat (10/12/2021).
Supardi menambahkan Askrindo Syariah akan meng-cover pembiayaan di platform Alami selama dua tahun ke depan dengan proyeksi kafalah untuk tahun 2022 sebesar Rp2 triliun.
"Kami bekerjasama dengan The Best Fintech Syariah yang sedang berkembang dengan pesat, yakni Fintech Alami. Ini juga sejalan dengan pertumbuhan kami yang mana kami perkirakan peningkatan IJK Askrindo Syariah tahun ini yaitu 35 persen [yoy] dibandingkan tahun 2020," jelasnya.
Supardi menambahkan ekuitas Askrindo Syariah juga semakin kuat dengan pertumbuhan aset dan seiring dengan pertumbuhan penjaminan syariah di tahun depan. Tahun 2021 ini, Askrindo Syariah memiliki aset mencapai Rp1,7 triliun, naik pesat dibandingkan tahun 2020 yang berjumlah Rp1,25 triliun.
Direktur Bisnis PT Alami Fintek Sharia, Bembi Juniar menambahkan kerja sama ini harapannya dapat menguntungkan untuk kedua belah pihak serta dapat membantu para UMKM serta sektor produktif lainnya agar dapat berkembang dan naik kelas.
"Fintech Alami ini berbasis syariah di mana kami fokus kepada sektor-sektor yang lebih selektif. Selain itu kami juga fokus membantu membantu ekosistem UMKM seperti kami kerjasama dengan wadah wadah UMKM, contohnya perikanan, kami membantu para petani ikan dengan skema murabahah dimana mereka membayar setelah panen dan jelas itu sangat membantu para petani ikan," jelasnya.
Harapannya langkah ini ikut mendorong pertumbuhan Alami dengan lebih baik, di mana hingga November 2021, Alami telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp1,2 triliun, naik signifikan dibandingkan tahun 2020 yang berjumlah Rp220 miliar dan tahun 2019 sebesar Rp80 miliar.
"Kami terus berkembang pesat dan kami targetkan penyaluran pembiayaan tahun 2022 menyentuh angka Rp3 triliun," jelasnya.
Sebagai informasi, Alami yang juga memiliki Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di wilayah Ibu Kota bernama 'Hijra' ini merupakan grup startup dengan putaran pendanaan terbaru di Series A senilai US$20,5 juta, dari beberapa investor seperti East Ventures, Quona, Golden Gate Ventures, serta AC Ventures, dan beberapa investor lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel