Jelang Nataru, Ini Peringatan Sejumlah Potensi Gangguan Keamanan di Jateng

Bisnis.com,10 Des 2021, 15:59 WIB
Penulis: M Faisal Nur Ikhsan
Pedagang kaki lima di kawasan Simpang Lima, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (1/1/2021)./Antara-Aji Styawan.

Bisnis.com, SEMARANG – Badan Intelijen Negara Daerah (BINDA) Provinsi Jawa Tengah memperingatkan beberapa gangguan keamanan yang berpotensi terjadi jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Brigjen TNI Sondi Siswanto, Kepala BINDA Provinsi Jawa Tengah, meminta pengurus tempat ibadah, baik di gereja ataupun yang masih berkegiatan di rumah-rumah pribadi untuk berkoordinasi dengan petugas keamanan di daerah masing-masing. 

“Libatkan semua kelompok-kelompok untuk melaksanakan pengamanan, penjagaan. Bisa menggunakan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), mungkin Ormas, ataupun kelompok yang lain,” jelas Sondi, Jumat (10/12/2021).

Sondi mengungkapkan bahwa hingga saat ini gangguan keamanan jelang Nataru masih berpotensi terjadi di Jawa Tengah. Tak terkecuali aksi terorisme.

“Potensi gangguan terror dari aksi lone wolf, dari Jaringan Ansharut Daulah (JAD), maupun Jamaah Islamiyah,” ucapnya dalam Rapat Koordinasi Penanganan Nataru bersama jajaran Forkopimda dan tokoh lintas agama di Gradhika Bhakti Praja, Kompleks Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan tersebut, secara khusus Sondi mengimbau kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk bisa meningkatkan keamanan objek-objek vital yang dimilikinya.

“Terkait sabotase dan teror ini, pihak dari PLN, ini supaya diperhatikan betul. Ini sangat rawan sabotase dan teror. Salah satu daerah atau jaringan kita lumpuhan, semuanya se-Jawa Tengah selesai,” imbau Sondi. 

Sondi juga mengimbau kepada pemerintah di tingkat kabupaten dan kota untuk bisa menindak tegas kelompok-kelompok yang mengganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat saat Nataru. Biasanya, kelompok tersebut bakal melakukan sweeping di pusat-pusat keramaian, utamanya jelang perayaan Tahun Baru.

“Ini saya tekankan pada seluruh wilayah kabupaten/kota supaya menindak tegas kelompok-kelompok ini. Di tempat-tempat hiburan, di mal, pusat perbelanjaan dan pusat keramaian yang lain. Jadi tidak ada kelompok yang melakukan tindakan arogan, sak karepe dewe (semaunya sendiri), supaya kompak. Seluruh kabupaten/kota memberikan tindakan tegas apabila ada Ormas atau kelompok lain yang melakukan sweeping,” jelas Sondi.

Tak hanya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat, jelang Nataru nanti, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga bakal mengantisipasi terjadinya gelombang perjalanan mudik dari luar daerah. Kementerian Perhubungan memprediksikan akan nada 4,8 juta pemudik yang bakal masuk Jawa Tengah saat Nataru nanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini