Bank BRI Sebut Stimulus PPN dan LTV Dongkrak Penyaluran KPR

Bisnis.com,10 Des 2021, 22:01 WIB
Penulis: Dionisio Damara
Salah satu kantor Bank BRI/bri.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menilai daya tahan kinerja Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sepanjang tahun ini tidak terlepas dari stimulus yang digelontorkan oleh pemerintah.

Berdasarkan data analisis uang beredar Bank Indonesia, penyaluran kredit pemilikan rumah dan apartemen (KPR/KPA) hingga Oktober 2021 mencapai Rp562,5 triliun atau tumbuh hingga 9,6 persen dibandingkan dengan periode yang sama 2020 sebesar Rp513,4 triliun.

Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto menilai pertumbuhan tidak terlepas dari stimulus regulator, seperti uang muka (DP) nol persen, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) ditanggung pemerintah, dan subsidi melalui KPR Likuiditas Pembiayaan Perumahan atau FLPP.

“Stimulus PPN Properti dan LTV [Loan to Value] 100 persen menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk membeli rumah melalui KPR,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (10/12/2021).

Aestika menambahkan bahwa perseroan memandang program tersebut perlu dilanjutkan karena kehadiran stimulus pemerintah berhasil mendongkrak keinginan masyarakat untuk memiliki rumah, sehingga memberikan efek berganda terhadap perekonomian nasional.

Di sisi lain, dia menyatakan suku bunga KPR yang ditawarkan perbankan saat ini sangat menarik. Hal tersebut juga dinilai menjadi salah satu daya tarik masyarakat untuk membeli rumah.

“Termasuk BRI yang menawarkan suku bunga KPR mulai dari 2,88 persen dalam event KPR VIRTUAL EXPO,” pungkasnya.

Untuk mewujudkan hunian bagi masyarakat Indonesia, BRI menjalin kerja sama dengan Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI). Penandatangan nota kesepahaman antara keduanya berlangsung di Jakarta, 3 Desember 2021.

BRI sampai dengan kuartal III/2021 mencatatkan pertumbuhan KPR sebesar 10,01 persen secara tahunan. Untuk tahun depan, perseroan berkomitmen akan menyalurkan KPR subsidi hingga 60.000 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini