Properti 2022 Bisa Tumbuh 15 Persen, Ini Pendorongnya

Bisnis.com,12 Des 2021, 10:20 WIB
Penulis: Mutiara Nabila
Ilustrasi - Deretan perumahan. /Antara Foto-Oky Lukmansyah-pd

Bisnis.com, JAKARTA – Sektor properti disebut bisa menanjak tahun depan melihat ekonomi yang makin pulih.

Pengamat properti Panangian Simanungkalit memprediksi pada 2022 akan terjadi pemulihan karena ekonomi bertumbuh lebih tinggi.

“Walaupun kuartal IV/2021 belum diumumkan tapi diperkirakan 4,5 persen. Jadi kalau ditotal rata-rata sekitar 4 persen, keadaan sekarang harusnya lebih baik dari 2019 setelah resesi,” ujarnya kepada Bisnis, dikutip Minggu (12/12/2021).

Panangian mengatakan properti mengikuti ekonomi, jika ada perbaikan tahun depan seperti perkiraan ekonomi Bank Indonesia tumbuh 5,5 persen, berarti ada peningkatan hampir 40 persen dari 4 persen. Kemudian ditambah dorongan varian Omicron diperkirakan bisa dikendalikan.

Dengan adanya pemulihan ekonomi secara keseluruhan, sektor properti bisa tumbuh 15 persen dibandingkan 2021. Ini adalah kabar baik untuk properti karena bersifat jangka panjang. Karena ketika turun properti turunnya lama, tapi ketika naik sektor ini akan naik terus.

“Primadona tetap didominasi oleh perumahan, itu pun bukan apartemen tapi rumah tapak. Segmen harga yang masih dominan 2022 karena pemulihan baru terjadi itu di atas Rp160 juta, yang nonsubsidi di bawah 1 miliar. Itu memenuhi 70 persen permintaan dari pasar,” ujarnya,

Menurutnya, perusahaan yang punya produk rumah tapak bisa mencatat kinerja yanglebih baik tahun depan, dengan harga di kisaran harga Rp160 juta - Rp1 miliar.

“Artinya ada segmen di bawah Rp500 juta di atas Rp160 juta, kemudian ada segmen di atas Rp500 juta di bawah Rp1 miliar. Sementara itu yang 30 persen ada di atas Rp1 miliar dan di bawah Rp2 miliar. Di atas 2 miliar beum terlalu hidup tahun depan, banyak pengusaha yang masih kosolidasi, belum melihat investasi properti,” imbuhnya.

Kemudian, apartemen juga lebih baik dari tahun ini. Namun, karena pangsa pasar apartemen tidak terlalu banyak, permintaannya juga tak akan tumbuh signifikan.

“Contoh perumahan tahun depan permintannya diperkirakan di atas 50.000 – 75.000 unit, untuk segmen Rp160 juta - Rp1 miliar. Tapi kalau apartemen mungkin hanya 10 persen di 5.000 – 7.000 unit,” kata Panangian. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amanda Kusumawardhani
Terkini