Harga Minyak Berisiko Turun, Namun Masih Ada Pendorong

Bisnis.com,12 Des 2021, 19:56 WIB
Penulis: Mutiara Nabila
Kilang minyak lepas pantai di Skotlandia/Bloomberg-Jason Alden

Bisnis.com, JAKARTA — Harga minyak mentah berpotensi bergerak turun lantaran ada risiko penurunan permintaan bahan bakar dengan adanya rencana pembatasan kembali di sejumlah negara.

Pada penutupan perdagangan Jumat (10/12/2021) harga minyak West Texas Intermediate (WTI) naik 0,73 poin atau 1,03 persen ke US$71,67 per barel. Senada, harga minyak Brent naik 0,73 poin atau 0,98 persen ke US$75,15 per barel.

Tim Riset Monex Investindo Futures (MIFX) mengatakan harga minyak berpeluang bergerak turun dibalik kekhawatiran perlambatan permintaan bahan bakar dibalik pelaksanaan pembatasan aktivitas sejumlah negara serta menguatnya dolar AS.

Namun, masih ada pendukung pergerakan harga minyak, AS dan Israel berupaya meningkatkan tekanan terhadap Iran melalui agenda latihan militer bersama yang menargetkan fasilitas nuklir Iran pasca negosiasi nuklir tidak menunjukkan tanda-tanda kemajuan.

Di saat yang sama, juru bicara Departemen Luar Negeri AS pada hari Kamis mengatakan akan mengirimkan delegasi senior ke Uni Emirat Arab minggu depan untuk membahas upaya pemberian sanksi ekonomi yang lebih berat pada Iran.

Perkembangan situasi tersebut mengindikasikan berkurangnya potensi tambahan pasokan minyak dan bisa mendorong harga minyak.

"Minyak berpeluang dijual selama bergerak di bawah level resistance US$71,50 karena berpotensi bergerak turun menguji support di US$70,50," tulisnya dalam riset harian, Jumat (10/12/2021).

Namun, jika bergerak naik hingga menembus ke atas level US$71,50, minyak berpeluang dibeli karena berpotensi naik lebih lanjut membidik resistance di US$72,20 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini