Baru Listing, Wahana Inti Makmur (NASI) Langsung Kena ARA

Bisnis.com,13 Des 2021, 10:00 WIB
Penulis: Ika Fatma Ramadhansari
PT Wahana Inti Makmur Tbk dengan kode saham NASI resmi menjadi perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada Senin (13/12/2021)/Dok.Perusahaan.

Bisnis.com, JAKARTA – Saham emiten baru PT Wahana Inti Makmur Tbk. melesat dan langsung terkena auto reject atas atau ARA pada saat pertama kali diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pagi ini, Senin (13/12/2021).

Berdasarkan data Bloomberg, saham dengan kode NASI tersebut pada pukul 09.40 WIB terpantau melonjak 34,19 persen ke level Rp208 per saham setelah perdagangan perdananya dibuka pada hari ini. Adapun tercatat kapitalisasi pasar NASI sebesar Rp167,94 miliar.

Wahana Inti Makmur baru saja mencatatkan sahamnya di BEI pada hari ini lewat penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO). Emiten produsen dan pemasok beras tersebut menjadi emiten ke-52 pada tahun 2021 yang mencatatkan sahamnya di bursa.

Dalam aksi IPO ini, NASI melepas sebanyak 200 juta saham atau setara dengan 24,7 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO. Harga pelaksanaan ditetapkan senilai Rp155 per saham. Dengan demikian, NASI akan mengantongi Rp31 miliar dari aksi IPO ini.

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dengan gerai penawaran umum PT UOB Kay Hian Sekuritas.

Berdasarkan catatan Bisnis, dana yang terkumpul tersebut sebesar 11 persen untuk pembelian kendaraan seperti truk, mobil box, dan motor dari pihak ketiga untuk mendukung kegiatan operasional.

Sekitar 4 persen akan digunakan untuk melunasi pembelian tanah di Subang, Jawa Barat. Sekitar 14 persen dana IPO akan digunakan untuk membangun gudang di Subang, Jawa Barat.

Sedangkan sisanya akan digunakan untuk modal kerja seperti pembelian kebutuhan bahan baku dan bahan pendukung serta mendanai kegiatan operasional.

PT Wahana Inti Makmur Tbk. merupakan produsen dan pemasok beras. Perseroan membeli bahan baku berupa beras yang kemudian diolah untuk meningkatkan kualitas beras.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini