Link Net (LINK) Proyeksi Pendapatan Tumbuh High-Single Digit pada 2021

Bisnis.com,13 Des 2021, 13:19 WIB
Penulis: Annisa Kurniasari Saumi
(Ka-Ki) Penandatanganan MoU kerja sama dilakukan oleh Presiden Direktur dan CEO PT Link Net Tbk Marlo Budiman bersama Deputy Chief Marketing Officer PT Link Net Tbk Santiwati Basuki dan Ketua Umum APRINDO Roy N. Mandey dalam rangkaian kegiatan Hari Ritel Nasional 2020./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten penyedia layanan televisi kabel dan internet PT Link Net Tbk. (LINK) memproyeksikan pendapatannya mampu tumbuh di high-single digit sepanjang 2021.

Sekretaris Perusahaan Link Net Johannes mengatakan pendapatan Link Net di 2021 diekspektasikan tumbuh di high single digit dibandingkan tahun 2020.

"Pertumbuhan kami didukung oleh penambahan jumlah pelanggan residensial yang cukup besar, terutama berasal dari perumahan dan apartemen," kata Johannes dalam paparan publik Link Net, Senin (13/12/2021).

Dia melanjutkan, pendapatan emiten dengan kode saham LINK ini diperkirakan 80 persen disumbang oleh segmen residensial dan 20 persen berasal dari enterprise.

Adapun perseroan menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp3,1 triliun di 2021 untuk mencapai target pertumbuhan tersebut. Johannes menjelaskan, capex tersebut sudah dialokasikan untuk proyek migrasi dan juga untuk kegiatan bisnis as usual.

"Realisasi sampai saat ini, kita harap mendekati angka 95-97 persen sampai akhir 2021. Jadi kita harap capex akan terserap 95-97 persen," ucap dia.

Untuk tahun depan, Johannes memperkirakan hal yang sama akan terjadi, yakni pendapatan emiten berkode saham LINK ini akan tumbuh di high-single digit. 

Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur dan CEO Link Net Marlo Budiman mengatakan perseroan masih menunggu jawaban dari pemegang saham perseroan, yakni CVC melalui PT Asia Link Dewa Pte.Ltd., dan PT First Media Tbk. (KBLV) terkait pelepasan saham LINK kepada PT XL Axiata Tbk. (EXCL).

"Kami sebagai target company, masih menunggu paparan keterbukaan informasi dari pemegang saham dan dari pihak pembeli," ujar Marlo dalam paparan publik, Senin (13/12/2021).

Dia melanjutkan, proses due diligence terkait akuisisi ini tengah berjalan. Namun, pihaknya belum bisa menjawab perihal kapan akan ditandatanganinya Perjanjian Jual Beli Bersyarat atau Conditional Sales Purchase Agreement (CSPA).

"Kami masih menunggu informasi lebih lanjut dari pihak penjual atau pemegang saham kami," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini