Sejumlah Perusahaan di Kota Bontang Alami Penurunan Hingga 30 Persen Selama Pandemi

Bisnis.com,13 Des 2021, 21:30 WIB
Penulis: M. Mutawallie Sya’rawie
Wilayah PT KIE yang bersebelahan dengan Pupuk Kaltim./Istimewa

Bisnis.com, SAMARINDA –- PT Kaltim Industrial Estate (KIE) membeberkan sejumlah sektor usaha yang terdampak langsung selama pandemi Covid-19 hingga mengalami penurunan sebesar 30 persen.

Direktur Utama PT Kaltim Industrial Estate (KIE) Minarni F Dwiningsih menyatakan KIE sendiri memiliki berbagai macam pilar usaha selain penyedia jasa kawasan industri.

Menurutnya, pilar konstruksi, trading dan properti menjadi pilar usaha yang terdampak akibat pandemi Covid-19. Dia menambahkan, sebagai perusahaan kawasan industri, pihaknya berupaya menyediakan lahan sekaligus berbagai fasilitas industri seperti fasilitas pabrik, fasilitas pergudangan, perkantoran, pelabuhan, pengolahan limbah, infrastruktur dan lain-lain.

“Untuk mendukung perusahaan-perusahaan yang ada di dalam kawasan industri,” ujarnya, Senin (13/12/2021).

Selanjutnya, dia mengungkapkan bahwa permintaan properti di kawasan menjadi berkurang akibat penurunan daya beli akibat pandemi.

Kendati demikian, dia menuturkan bahwa di tengah pelandaian kasus Covid-19 dan momen akhir tahun, sektor usaha konstruksi mulai bangkit kembali.

Berdasarkan data Bank Indonesia Kaltim, sebagai lapangan usaha utama, sektor konstruksi di Kaltim pada penjualan semen tercatat tumbuh sebesar 6,0 persen (yoy) pada kuartal III/2021 atau lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar 0,81 persen (yoy).

Di sisi lain, Wiwin sapaan akrabnya, menjelaskan pihaknya turut mendorong perdagangan dan meningkatkan penerimaan devisa melalui beberapa perusahaan dan industri besar yang selama ini berorientasi ekspor.

“Selama ini sebagian besar hasil produk tenant dari perusahaan-perusahaan yang ada di dalam kawasan kami itu diekspor ke berbagai negara seperti ada Singapura, Malaysia, Australia, Amerika, Thailand, Vietnam, Filipina, Cina, Jepang, Taiwan, Korea, Myanmar, India, Papua Nugini dan lain-lain,” jelasnya.

Adapun, dia menuturkan bahwa kebutuhan bahan baku yang digunakan terkait produksi dari perusahaan tersebut sebagian berasal dari impor.

“Dengan demikian kan artinya dapat disimpulkan ya bahwa selama ini turut berperan aktif mendorong perdagangan nasional maupun internasional,” pungkasnya.

Sebagai informasi, terdapat  7 perusahaan yang beroperasi di kawasan industri KIE a.l boiler batubara PT Pupuk Kaltim, PT Kaltim Parna Industri, PT Kaltim Methanol Industri, Samator Gas Industri, PT Kaltim Amonium Nitrat, PT Kaltim Nitrat Indonesia, dan Sebagian Kaltim Daya Mandiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini