Dampak Gempa M 7,4 NTT, Pemkab Selayar Tetapkan Status Tanggap Darurat 14 Hari

Bisnis.com,15 Des 2021, 13:31 WIB
Penulis: Aprianus Doni Tolok
Grafik hasil pencatatan seismometer/seismograf, alat pencatat besaran gempa bumi./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Gempa bumi dengan magnitudo 7,4 yang mengguncang Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan dirasakan hingga beberapa wilayah di Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara pada Selasa (14/12) berdampak pada sejumlah kerusakan bangunan dan korban luka-luka.

Salah satu wilayah terdampak, yaitu Kabupaten Selayar di Provinsi Sulawesi Selatan, telah menetapkan status tanggap darurat bencana gempa bumi pascakejadian.

Pemerintah Kabupaten Selayar menerbitkan status tersebut melalui surat bernomor 576/XII/Tahun 2021 dimana status ini berlangsung selama 14 hari, yakni 14 – 27 Desember 2021.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Selayar menginformasikan pada hari ini, Kamis (15/12), pukul 09.00 WIB, gempa tersebut berdampak pada korban luka dan kerusakan material.

Data sementara menunjukkan warga luka ringan 5 jiwa dan luka berat 1 jiwa, sedangkan kerusakan di sektor perumahan berjumlah 345 unit, dengan perincian rusak berat 134 unit dan sisanya rusak ringan.

Selain itu, BPBD juga mencatat sejumlah fasilitas umum terdampak, antara lain sekolah tiga unit, dua masjid rusak berat, satu rumah dinas kades rusak berat, satu pelabuhan rakyat, satu balai warga, dan dua gudang rusak ringan.

Sementara itu, total warga mengungsi berjumlah 3.900 jiwa yang tersebar di 17 titik pengungsian.

Berikut ini perincian sebaran titik tempat warga mengungsi, yaitu Mintu’u 6 titik dengan jumlah 2.000 jiwa, Lambego 6 titik (900), Larawu 3 titik (500), Puncak Majapahit 1 titik (250), Langundi 1 titik (50). BPBD masih melakukan pendataan untuk warga mengungsi pada 30 titik di Kecamatan Pasimaranu.

Merespons kejadian ini, BPBD Provinsi Sulawesi Selatan telah memberikan dukungan dan bantuan logistik kepada warga Kabupaten Selayar.

Hingga kini, BPBD di beberapa wilayah terdampak, seperti Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara masih terus melakukan pendataan di lapangan.

Berdasarkan laporan sebelumnya, BPBD di ketiga wilayah tersebut menginformasikan masyarakatnya merasakan guncangan dengan intensitas lemah hingga kuat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini