Senat Demokrat AS Setujui Kenaikan Plafon Utang US$2,5 Triliun

Bisnis.com,15 Des 2021, 10:04 WIB
Penulis: Nindya Aldila
Gedung Putih/whitehouse.gov

Bisnis.com, JAKARTA - Senat Demokrat Amerika Serikat menyetujui kenaikan pagu utang negara sebesar US$2,5 triliun untuk memperpanjang pinjaman AS hingga awal 2023.

Dilansir Bloomberg pada Rabu (15/12/2021), senat diperkirakan akan menyelesaikan rancangan undang-undang tersebut pada Selasa. Pemimpin Mayoritas DPR AS, Steny Hoyer mengatakan dia berencana untuk menjadwalkan pemungutan suara di mejelisnya nanti.

Dengan pengesahan dari DPR, pengajuan akan segera diserahkan ke meja Presiden Joe Biden untuk ditandatangani.

“Pemerintahan yang bertanggung jawab telah menang dalam masalah yang sangat penting ini. Rakyat Amerika bisa bernapas lega dan yakin tidak akan ada gagal bayar," kata Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer di lantai Senat.

Pada pekan lalu, Kongres telah menyutujui rancangan undang-undang jalur cepat ini untuk menghadapi ancaman tindakan filibuster dari Republik. Dengan begitu, RUU dapat melewati Senat dengan mayoritas yang sederhana.

Menteri Keuangan AS, Janet Yellen telah memperingatkan bahwa pemerintah dapat terjebak dalam pembatasan utang dan sulit memenuhi kewajiban obligasinya pada 15 Desember. Meski demikian, analis mengatakan pemerintah masih punya beberapa waktu lagi.

Kongres menambah US$480 miliar ke plafon utang AS pada Oktober setelah berminggu-minggu mengecam partisan yang sempat membuat investor bingung. Kali ini, Schumer dan Pemimpin Minoritas Mitch McConnell menyetujui proses yang memungkinkan plafon utang dicabut tanpa ada Partai Republik yang harus mendukungnya.

Dengan meningkatkan batasan utang akan membuat Kementerian Keuangan untuk mengisi kembali persediaan kas yang habis dan menghilangkan risiko gagal bayar untuk surat berharga pemerintah.

Perlu diketahui, adanya perselisihan politik atas masalah ini telah membuat para trader memberlakukan diskon pada Treasuries yang jatuh tempo pada paruh kedua bulan Desember.

Namun, diskon dibatalkan setelah munculnya berita tentang rencana plafon utang, dengan imbal hasil pada tagihan Treasury yang jatuh tempo selama paruh kedua Desember turun sebanyak 5 basis poin.

Demokrat berhasil menghadang upaya Republik dengan memaksa mereka menggunakan rekonsiliasi anggaran, yang mereka gunakan untuk RUU bantuan pandemi dan digunakan untuk tagihan belanja sosial senilai US$1,6 triliun.

Cara itu akan melibatkan lebih banyak manuver parlementer, di tengah kalender akhir tahun yang sudah dibebani dengan tugas-tugas legislatif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini