Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta bank-bank yang masuk ke kelompok bank asing untuk menggandeng perusahaan finansial teknologi atau fintech untuk menyalurkan kredit ke UMKM.
Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III OJK, Slamet Edy Purnomo mengatakan bahwa sektor UMKM memiliki ceruk pasar potensial karena banyak pelaku di dalamnya belum terjamah oleh layanan perbankan.
Kondisi tersebut lantas disasar oleh fintech untuk menggenjot penyaluran kredit ke sektor UMKM, sehingga kontribusi perbankan semakin terkikis untuk mengisi ceruk tersebut.
“Saya minta bank-bank asing memberikan kontribusi dalam menyalurkan kredit ke UMKM. Jika tidak memiliki infrastruktur, bisa menggandeng fintech,” ujarnya dalam acara Bisnis Indonesia Business Challenge 2022, Rabu (15/12/2021).
Menurut Slamet Edy, kolaborasi antara perbankan dengan fintech dipercaya dapat memenuhi target pemerintah yang mematok porsi pembiayaan ke sektor UMKM sebesar 30 persen secara agregat pada 2024.
Selain itu, secara simultan layanan kolaborasi itu dapat dinikmati oleh masyarakat dan suku bunga yang ditawarkan tidak terlampau tinggi karena didukung peran digitalisasi.
Ketua Bidang Operation, Technology, dan Regulatory Reporting Perbanas, Indra Utoyo sebelumnya mengatakan di era ekonomi kolaborasi, bank harus bergerak cepat memberikan value dengan merangkul mitra lain agar dapat memberikan solusi pada nasabah.
“Berkolaborasi tetapi berkompetisi ini menjadi hal biasa saja, termasuk bank dengan fintech, yang menurut saya lebih banyak kolaborasi ketimbang kompetisinya,” ujarnya.
Menurutnya Indra, para pelaku fintech merupakan para spesialis di bidang masing-masing, khususnya di sektor mikro. Untuk masuk ke dalam ekosistem tersebut, diperlukan kolaborasi antara bank dengan fintech dalam hal pembiayaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel