Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan ada sejumlah bank besar yang sudah ataupun sedang dalam proses konsolidasi dengan bank kecil.
Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III OJK, Slamet Edy Purnomo mengatakan sejumlah perbankan melakukan langkah konsolidasi guna menjawab tantangan struktural saat ini. Selain konsolidasi, bank-bank juga cenderung bermain dengan menggaet investor strategis.
Slamet Edy mengatakan bahwa perbankan yang sudah melakukan konsolidasi lewat proses akuisisi adalah PT Bank Central Asia Tbk. dan PT Mega Corpora yang menaungi Bank Mega. Selain itu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) tengah melakukan proses akuisisi.
“Seperti BCA mengambil Bank Royal, kemudian Mega Corpora mengambil Bank Harda, lalu BNI mengambil Bank Mayora. Ini dari sisi konsolidasi,” ujar Slamet Edy dalam acara Bisnis Indonesia Business Challenge 2022, Rabu (15/12/2021).
BCA tercatat merampungkan akuisisi PT Bank Royal Indonesia pada akhir 2019. BCA resmi memiliki 99,99 persen saham Bank Royal dan PT BCA Finance 0,01 persen dari total saham Bank Royal.
Keputusan mengakuisisi Bank Royal merupakan langkah strategis perseroan dalam melengkapi layanan perbankan BCA demi menjangkau kebutuhan nasabah di Tanah Air.
“Dalam jangka panjang, akuisisi ini juga diharapkan dapat memberikan added value yang berkesinambungan bagi semua stakeholders,” kata Direktur BCA, Subur Tan.
Sementara itu, PT Mega Corpora, perusahaan milik Chairul Tanjung, tercatat menggelontorkan dana senilai Ro460,70 miliar untuk mengambil alih PT Bank Harda Internasional Tbk. (BBHI) pada Maret 2021.
Mega Corpora dan PT Hakimputra Perkasa telah menandatangani pengambilalihan atas sejumlah 3.084.461.000 saham atau sebesar 73,71 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh BBHI melalui transaksi pada pasar negosiasi di Bursa Efek pada 15 Maret 2021.
Harga pengambilalihan oleh Mega Corpora mencapai sebesar Rp149,36 per saham. Dengan demikian, total harga pengambilalihan senilai Rp460,70 miliar.
Adapun, BNI diketahui sedang berencana mengambil alih bank yang masuk dalam klasifikasi bank umum kegiatan usaha (BUKU) 2 untuk dikembangkan sebagai bank digital. Nama bank yang santer dikabarkan bakal dicaplok BNI adalah Bank Mayora.
Selain mengakuisisi bank kecil, BNI juga akan menggandeng mitra yang memiliki pengalaman di ekosistem digital. Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini mengatakan bahwa mitra yang digandeng dalam proses pengembangan bank digital akan diungkap pada awal 2022.
Pengungkapan mitra yang akan digandeng BNI akan dilakukan setelah proses kesepakatan rampung. Selain itu, perseroan juga masih menunggu persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan rapat umum pemegang saham (RUPS).
Dia juga menambahkan bahwa untuk masuk ke bank digital, BNI perlu menggandeng mitra dengan ekosistem yang kuat. Di sisi lain, segmen yang akan disasar juga masih dalam proses diskusi hingga kesepakatan selesai
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel