PNM Targetkan Penyaluran Pembiayaan Capai Rp55 Triliun pada 2022

Bisnis.com,16 Des 2021, 18:02 WIB
Penulis: Denis Riantiza Meilanova
Direktur Kelembagaan dan Perencanaan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Sunar Basuki memaparkan capaian dan kinerja program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) dalam media briefing, Kamis (16/12/2021)/Denis Riantiza M

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Permodalan Nasional Madani atau PNM menargetkan penyaluran pembiayaan dapat mencapai sekitar Rp55 triliun pada 2022.

Target pembiayaan diperkirakan tumbuh sekitar 17 persen dibandingkan realisasi tahun ini. Meningkatnya target penyaluran pembiayaan seiring dengan peningkatan jumlah nasabah yang ditargetkan dapat mencapai sekitar 14 juta pada tahun depan.

Direktur Kelembagaan dan Perencanaan PNM Sunar Basuki mengatakan, target tersebut didasarkan pada keinginan stakeholder yang menghendaki perseroan dapat menjangkau 20 juta nasabah pada 2024.

"Mungkin kami bisa menargetkan 14 juta nasabah untuk 2022. Untuk proyeksi penyaluran pembiayaan hampir Rp55 triliun dengan outstanding mungkin hampir Rp38 triliun tahun depan," ujar Sunar ketika ditemui Bisnis, Kamis (16/12/2021).

Dia menuturkan, pihaknya optimistis jumlah nasabah akan kembali mencetak rekor baru yang diperkirakan mencapai 11 juta nasabah aktif hingga akhir tahun ini. Dari sisi penyaluran pembiayaan, perusahaan pembiayaan mikro pelat merah itu diperkirakan dapat merealisasikan penyaluran pembiayaan mencapai sekitar Rp47 triliun hingga akhir tahun ini.

Sunar memerinci dari jumlah tersebut, sekitar Rp44 triliun disalurkan untuk program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar), yakni pembiayaan kolektif untuk para pelaku usaha ultra mikro perempuan dan sekitar Rp3 triliun untuk Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM), yakni pembiayaan usaha mikro dan kecil dengan pembiayaan langsung bagi perorangan dan badan usaha.

"Tentu ini akan menjadi momen di mana PNM mengukuhkan menjadi perusahaan pembiayaan berbasis kelompok terbesar di dunia. Kami sudah melampaui Grameen Bank, pioneer pembiayaan kelompok di Bangladesh," kata Sunar.

Diberitakan Bisnis sebelumnya, penyaluran pembiayaan PNM per November 2021, program Mekaar dan ULaMM tumbuh masing-masing 96,3 persen year on year (yoy) menjadi Rp42,1 triliun dan 29,3 persen yoy menjadi Rp2,79 triliun.

Adapun, dari sisi outstanding tersisa, piutang untuk program Mekaar tumbuh 69,1 persen yoy menjadi Rp25,3 miliar, sementara ULaMM tumbuh 6,3 persen yoy menjadi Rp7,37 triliun. Capaian ini membuat total outstanding PNM untuk kedua program mencapai Rp32,67 triliun persen per November 2021 atau tumbuh 49,2 persen dari tahun sebelumnya senilai Rp21,89 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Azizah Nur Alfi
Terkini