Rupiah Ditutup Jatuh Paling Dalam di Asia, Efek Omicron?

Bisnis.com,16 Des 2021, 15:20 WIB
Penulis: Annisa Kurniasari Saumi
Karyawati menunjukan uang Rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Minggu (7/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Mata uang rupiah ditutup melemah di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan Kamis (16/12/2021).

Berdasarkan data Bloomberg, mata uang Garuda ditutup turun 27,5 poin atau 0,19 persen ke Rp14.361,5 per dolar AS pada Kamis (16/12/2021).

Rupiah ditutup melemah bersama dua mata uang Asia lainnya, yakni yen Jepang yang turun 0,05 persen dan baht Thailand 0,14 persen. Dengan data ini, rupiah menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia hari ini.

Sementara, indeks dolar AS terkoreksi 0,26 persen ke level 96,264 pada pukul 15.03 WIB.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelemahan rupiah bukan diakibatkan oleh ditemukannya kasus Covid-19 varian Omicron pertama di wisma atlet. Menurutnya, rupiah melemah akibat komentar dari Gubernur The Fed Jerome Powell yang akan mengurangi pembelian obligasi.

"Omicron memang mengkhawatirkan secara global, tapi di Indonesia cukup kondusif. Pemerintah bekerja sama dengan TNI, Polri, untuk mencegah Omicron menyebar," ujar Ibrahim, Kamis (16/12/2021).

Menurutnya, pelaku pasar optimistis pemerintah Indonesia bisa menangani kasus Omicron ini. Dengan masuknya varian ini, Ibrahim memperkirakan pada libur natal dan tahun baru, masyarakat akan lebih berhati-hati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini