Inflasi Global Bisa Dorong Dolar AS, Rupiah Tertekan

Bisnis.com,17 Des 2021, 09:17 WIB
Penulis: Mutiara Nabila
Petugas menunjukkan mata uang dolar AS dan rupiah di Money Changer, Jakarta, Senin (19/4/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah dibuka melemah pada akhir pekan, Jumat (17/12/2021) seiring dengan proyeksi penguatan dolar AS akibat kekhawatiran terhadap tingginya inflasi global.

Berdasarkan data Bloomberg, Jumat (17/12/2021) pukul 09.01 WIB, rupiah terkoreksi 27,5 poin atau 0,19 persen ke Rp14.361 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS menguat 0,01 persen ke 96,04.

Tim Riset Monex Investindo Futures menyebutkan The Federal Reserve memberikan sinyal akan menaikkan suku bunga secara agresif pada tahuan 2022.

Sementara itu, European Central Bank memberikan outlook inflasi yang tinggi dapat mengancam ekonomi sehingga perlu adanya kebijakan pengetatan baru.

"Langkah mengejutkan dari Bank of England yang menaikkan suku bunga acuan menjadi 0,25 persen dari sebelumnya 0,10 persen, sebagai langkah awal untuk menekan inflasi, memicu kekhawatiran pasar bahwa ancaman inflasi global mungkin lebih berbahaya dari yang ditakutkan sebelumnya, dan mengambil posisi beli pada logam emas," tulisnya dalam riset harian, Jumat (17/12/2021).

Dolar AS hari ini diperkirakan masih perkasa dengan adanya sentimen inflasi, dan tingkat imbal hasil surat berharga pemerintah AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini