Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah sektor saham, seperti perbankan, teknologi, dan komoditas, berpotensi mendorong kenaikan IHSG pada 2022 seiring dengan pemulihan ekonomi dan perbaikan permintaan.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan diperkirakan di kisaran 5 persen, dengan suku bunga Bank Indonesia berkisar 3,5 persen–4 persen. Pemulihan konsumsi masyarakat akan meningkatkan penyaluran kredit. Prospek ini menjadi sentimen positif bagi saham-saham manufaktur tahun depan.
Direktur PT MNC Asset Management Edwin Sebayang menjagokan saham-saham perbankan, seperti BBCA, BMRI, BBRI, dan ARTO, diikuti dengan saham e-commerce, dan ritel.