Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mandiri Taspen Tbk. (BMTP) atau Bank Mantap berencana melakukan penambahan modal melalui skema rights issue pada 2022.
Division Head Corporate Secretary & Legal Bank Mandiri Taspen Errinto Pardede mengatakan aksi korporasi itu sesuai dengan rencana bisnis perseroan untuk tahun 2022, yang telah disampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada November lalu.
“Bank Mandiri Taspen berencana melakukan right issue di tahun 2022 dengan nilai di kisaran Rp700 miliar melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) terhadap shareholders existing,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (19/12/2021).
Errinto menuturkan right issue tersebut bertujuan untuk memperkuat permodalan dalam rangka ekspansi kredit perseroan dan menjaga rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR).
“Melalui right issue tersebut, rasio CAR akan terjaga di kisaran 20 persen dan sangat memadai untuk ekspansi bisnis bank ke depan,” kata Errinto.
CAR perseroan pada kuartal III/2021 tumbuh 1,74 persen atau dari 17,65 persen menjadi 19,39 persen. Adapun untuk margin bunga bersih (net interest margin/NIM) dan BOPO, Bank Mantap membukukan rasio masing-masing sebesar 6,87 persen dan 78,68 persen.
Pada periode tersebut, Bank Mantap mencatatkan laba bersih tahun berjalan secara individual sebesar Rp467,3 miliar. Perolehan itu naik 44 persen dari periode yang sama pada 2020, yakni Rp325,2 miliar.
Pertumbuhan ini tidak terlepas dari raihan pendapatan bunga bersih perseroan, yang sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini mencapai Rp1,86 triliun. Jumlah itu melesat 56 persen jika dikomparasikan dengan raihan pada tahun lalu, yakni Rp1,19 triliun.
Sementara itu, jumlah kredit yang diberikan secara individual oleh perseroan pada kuartal III/2021 tumbuh 19 persen, dari Rp25,6 triliun menjadi Rp30,6 triliun.
Dari sisi penghimpunan, Bank Mantap mencatatkan raihan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp33,24 triliun pada kuartal III/2021, naik 21 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan tersebut didominasi oleh raihan dana rendah (current account saving account/CASA) yang mencapai Rp6,53 triliun, naik 35 persen dibandingkan tahun lalu, yakni Rp4,84 triliun.
Alhasil, Bank Mantap berhasil mencatatkan total aset sebanyak Rp43,77 triliun, atau tumbuh 25 persen dari periode yang sama pada tahun lalu, yaitu Rp35,09 triliun.
Di sisi lain, rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (loan to deposit ratio/LDR) pada kuartal III/2021 turun 205 basis poin menjadi 92,14 persen. Perseroan juga mencatat penurunan rasio kredit bermasalh (non-performing loan/NPL) gross dari 0,91 persen menjadi 0,74 persen.
NPL net juga turun menjadi 0,08 persen dari sebelumnya 0,24 persen. Cadangan kerugian nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset produktif Bank Mantap meningkat dari 1,41 persen pada kuartal III/202 menjadi 1,78 persen pada tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel