Omicron Masuk Indonesia, Pusat Perbelanjaan Tetap Ramai?

Bisnis.com,20 Des 2021, 18:21 WIB
Penulis: Iim Fathimah Timorria
Salah satu sudut di Mal Grand Indonesia nampak sepi pengunjung, Rabu (11/8/2021)./Bisnis-Rio Sandy P.

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi pengelola pusat perbelanjaan tetap menargetkan rata-rata tingkat kunjungan pada 2021 mencapai 70 persen, terlepas dari penyebaran Covid-19 varian Omicron masuk Indonesia.

“Pusat Perbelanjaan masih belum merevisi target tingkat kunjungan sampai dengan akhir 2021 nanti sebesar 70 persen,” kata Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja, Senin (20/12/2021).

Dia mengatakan tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan dalam kondisi normal dalam sepekan terakhir, meski pemerintah telah mengumumkan tiga kasus Covid-19 varian Omicron pertama pekan lalu.

Alphonzus mengatakan situasi bisnis memang menghadapi ketidakpastian di tengah risiko hadirnya varian-varian baru virus penyebab Covid-19. Namun hal tersebut tak lantas harus menghentikan kegiatan masyarakat.

“Tidak dapat dipastikan juga apakah varian Omicron ini adalah varian terakhir atau bukan. Setelah varian Omicron bisa saja nantinya muncul varian-varian berikutnya,” kata dia.

Dalam memastikan kegiatan dapat terus berjalan di tengah pandemi yang belum berakhir, Alphonzus memastikan pelaku usaha terus berupaya menciptakan situasi yang aman dan sehat. Dia berharap pemerintah juga dapat mempercepat program vaksinasi demi mencapai kekebalan komunitas.

“Hanya ada dua instrumen yang harus digunakan yaitu protokol kesehatan dan vaksinasi,” katanya.

Pemerintah diharapkan terus memastikan penerapan protokol kesehatan di masyarakat berjalan dengan ketat. Pemerintah diminta dapat bertindak tegas dalam penegakan protokol kesehatan.

“Kami juga berharap pemerintah segera merealisasikan program vaksinasi booster ataupun vaksinasi penguatan,” kata Alphonzus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini