IHSG Dibayangi Tekanan Omicron, Cermati MDKA, EXCL hingga INCO

Bisnis.com,20 Des 2021, 08:08 WIB
Penulis: Pandu Gumilar
Karyawan mengamati pergerakan saham di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (19/11/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi terkoreksi akibat tekanan jual mengikuti pelemahan bursa global. 

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan hari ini IHSG berpotensi terkena tekanan jual dan ditutup turun merujuk cukup tajamnya kejatuhan bursa saham Amerika Serikat akhir pekan lalu. Tercatat,  indeks Dow Jones Industrial Average ambles sebesar 1,48 persen disertai turunnya EIDO sebesar 0,78 persen meskipun IHSG ditutup naik Jumat pekan lalu sebesar 0,11 persen.

"Kombinasi jatuhnya Indeks DJIA, EIDO serta jatuhnya harga beberapa harga komoditas seperti minyak 2,9 persen, CPO 0,08 persen dan timah 0,66 persen di tengah semakin mengganasnya varian omicron karena sudah menyebar secara cepat di 89 negara maka peluang IHSG terkena tekanan jual semakin besar hari ini," katanya dalam keterangan resmi Senin (20/12/2021).

Menurutnya IHSG akan bergerak di rentang 6,548 - 6,643. Edwin merekomendasikan beberapa saham diantaranya adalah BBCA, MDKA, JPFA, AKRA, AGII, BUKA, EXCL, SRTG, dan INCO.

Di sisi lain, William Surya Wijaya, CEO Indosurya Bersinar Sekuritas, mengatakan di penghujung tahun 2021 IHSG masih terlihat akan berada dalam rentang konsolidasi wajar. Hal itu disebabkan kondisi perlambatan perekonomian yang masih berlangsung.

"Akan tetap menjadi salah satu tantangan bagi emiten untuk mencapai kinerja optimal, dan hal ini tentunya berdampak terhadap pergerakan harga saham emiten tersebut," katanya.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini