Akibat Kasus Perdana Varian Omicron, Kinerja Reksa Dana Loyo

Bisnis.com,20 Des 2021, 10:58 WIB
Penulis: Lorenzo Anugrah Mahardhika
ILUSTRASI REKSA DANA. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Mayoritas instrumen reksa dana mencatatkan penurunan kinerja pada pekan lalu seiring dengan ditemukannya kasus pertama virus corona varian Omicron di Indonesia.

Berdasarkan laporan mingguan Infovesta yang dirilis Senin (20/12/2021), pada periode 10 Desember 2021 hingga 17 Desember 2021, penurunan terdalam terjadi pada reksa dana saham yang terkoreksi 0,91 persen.

Menyusul di belakangnya adalah reksa dana campuran dengan penurunan 0,48 persen dan pendapatan tetap sebesar 0,19 persen. Di sisi lain, reksa dana pasar uang membukukan kinerja positif, yaitu sebesar 0,06 persen.

Laporan tersebut menyebutkan, kinerja reksa dana yang tertekan sejalan dengan IHSG yang terkoreksi sepekan lalu sebesar -0,77 persen. Indeks acuan surat utang pemerintah (IGBI) turut terkoreksi sebesar -0,19 persen.

Di sisi lain, hanya indeks acuan surat utang korporasi yang mampu menguat sebesar 0,10 persen.

“Ditemukannya kasus pertama Omicron di Indonesia memicu tekanan pada market. Hal tersebut juga memberikan kekhawatiran atas pengetatan kembali kebijakan PPKM mengingat penyebaran Omicron yang sangat cepat,” demikian kutipan laporan tersebut, Senin (20/12/2021).

Tekanan pasar terlihat dari maraknya aksi jual yang dilakukan investor asing. Tercatat, aksi sell-off investor asing di pasar saham mencapai Rp2,84 triliun, sementara di pasar surat utang aksi net sell terjadi sebesar Rp5,12 triliun per 15 Desember 2021.

Sementara itu, secara year to date reksa dana pasar campuran masih menjadi instrumen dengan kinerja terbaik dengan imbal hasil 4,9 persen. Menyusul di belakangnya adalah reksa dana pasar uang dengan imbal hasil 3,15 persen.

Sementara itu, reksa dana pendatapan tetap dan saham masing-masing membukukan return sebesar 1,98 persen dan 1,7 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini