China Investigasi Media Sosial yang Pakai Jasa Pengikut Palsu

Bisnis.com,23 Des 2021, 23:33 WIB
Penulis: Nindya Aldila
Pejalan kaki dan pesepeda di pusat distrik bisnis in Beijing, China, Selasa (23/11/2021)/ Bloomberg - Qilai Shen

Bisnis.com, JAKARTA – China akan memperketat pengawasan terhadap platform daring seperti jaringan media sosial dan situs video untuk mencegah penyebaran informasi palsu.

Dilansir Channel News Asia pada Kamis (23/12/2021), Administrasi Siber China (CAC) mengatakan akan meluncurkan operasi khusus selama dua bulan untuk menargetkan penipuan, mulai dari meningkatkan angka pengikut hingga membayar penggemar dan ulasan palsu.

Penyelidikan dilakukan seiring dengan tindakan keras oleh regulator di beberapa sektor seperti di bidang teknologi, real estate, gim, pendidikan, cryptocurrency, dan keuangan. Hal tersebut disampaikan dalam konferensi yang dilaksanakan CAC pada Rabu yang dihadiri oleh pejabat daerah.

Dalam sebuah pernyataan dari konferensi tersebut, CAC menekankan memanipulasi lalu lintas online, komunikasi yang mengandung kebencian dan komentar yang semata mengundang pendapatan dianggap membahayakan hak dan kepentingan netizen.

"Ini adalah pertarungan final dalam CAC dalam membersihkan [internet]," seperti dikutip dari pernyataan.

Operasi khusus pada tahun ini telah menargetkan kelompok penggemar selebriti, pengguna internet di bawah umur, dan juga diskusi tentang peristiwa sejarah yang berbeda dari narasi resmi yang dipromosikan oleh Partai Komunis China.

Douban, sebuah platform online di mana puluhan juta pengguna China mengulas film dan mendiskusikan berbagai topik sosial, dan situs micro-blogging Weibo didenda oleh CAC bulan ini karena konten yang melanggar hukum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amanda Kusumawardhani
Terkini