Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Bank JTrust Indonesia Tbk. (BCIC) bangkit ke zona hijau pada perdagangan sesi I Senin (27/12/2021) hingga pukul 10.55 WIB, setelah koreksi sepanjang pekan lalu.
Saham BCIC mengalami koreksi beruntun sejak pekan lalu, Senin (20/12/2021) hingga Jumat (24/12/2021), dengan penurunan terdalam pada Kamis (23/12/2021) sebesar -3,74 persen ke level Rp206 per saham.
Adapun pada perdagangan hari ini, saham Bank JTrust meroket 15,00 persen ke level Rp230 per saham atau naik 30 poin setelah dibuka pada level Rp202 per saham.
Berdasarkan data RTI, harga saham BCIC bergerak di rentang Rp202-Rp236 sepanjang perdagangan. Volume saham yang diperdagangkan sebanyak 22,97 juta saham dan turnover senilai Rp5,17 miliar. Dengan demikian, kapitalisasi pasar atau market cap saham Bank JTrust Indonesia menjadi Rp3,25 triliun.
Dalam satu bulan terakhir, saham BCIC merosot sebesar -9,45 persen, tetapi masih naik 10,58 persen dalam tiga bulan terakhir. Sedangkan dalam lima tahun terakhir, saham Bank JTrust Indonesia sudah melambung 360 persen.
Sebagai informasi, Bank JTrust Indonesia menjadi salah satu bank kecil yang rajin melakukan aksi penambahan modal lewat rights issue. Baru-baru ini, Bank JTrust mengumumkan rencana aksi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue sebanyak 9,05 miliar saham.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Rabu (22/12/2021), langkah itu berdasarkan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) perseroan, yang telah digelar pada 17 Desember 2021.
“Perseroan akan melakukan aksi PMHMETD berikutnya dengan jumlah saham yang ditawarkan sebanyak-banyaknya 9,05 miliar saham seri C dengan nilai nominal Rp100,” tulis penjelasan manajemen perseroan.
Bank dengan kode emiten saham BCIC itu menyatakan rights issue akan ditawarkan dengan harga yang bakal ditetapkan dan diumumkan kemudian sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku.
Rencana penambahan modal tersebut tak terlepas dari pemenuhan POJK No.12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum, yang mewajibkan bank memenuhi modal inti minimum sebesar Rp2 triliun pada 31 Desember 2021.
Direktur Utama Bank JTrust, Ritsuo Fukadai mengatakan, J Trust Co., Ltd. sebagai Pemegang Saham Pengendali Perseroan berkomitmen untuk memenuhi ketentuan modal inti minimum bank pada akhir 2021.
Tak hanya itu, J Trust Co., Ltd berkomitmen memperkuat struktur permodalan untuk mendukung Bank JTrust mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan, serta mencapai pembangunan berkelanjutan untuk mendukung keberlanjutan ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup.
Sebelumnya, Bank Jtrust telah melakukan rights issue secara efektif pada 12 November 2021 lewat penerbitan 4,54 miliar saham baru dengan harga pelaksanaan Rp330 OJK mencatat nilai emisi yang diperoleh perseroan mencapai Rp1,5 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel