Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Indonesia mengalihkan sebagian kepemilikan saham di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) kepada Lembaga Pengelola Investasi atau Indonesia Investment Authority (INA).
Kedua transaksi tersebut memiliki tujuan yang sama, yakni untuk memenuhi ketentuan Peraturan Pemerintah (PP) No. 74/2020 dan PP No. 111/2021. Adapun, kedua transaksi tersebut dilakukan pada 23 Desember 2021.
Untuk BMRI, pemerintah Indonesia mengalihkan 3,73 miliar saham Seri B atau setara 8 persen dari modal disetor dan ditempatkan di Bank Mandiri kepada INA.
Dengan demikian, porsi kepemilikan pemerintah turun menjadi 52 persen, dari sebelumnya 60 persen, atau kini pemerintah RI menggenggam 24,26 miliar saham BMRI Seri B usai transaksi tersebut.
Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri, Rudi As Aturridha menyatakan, transaksi inbreng saham Pemerintah RI di Bank Mandiri kepada INA merupakan inisiatif strategis dari pemegang saham.
“Kami memastikan bahwa proses bisnis perseroan tetap berjalan normal,” ujar Rudi saat dihubungi Bisnis, Senin (27/12/2021).
Diketahui, jumlah saham yang dialihkan sebanyak 3,77 miliar saham Seri B dengan harga pengalihan yakni Rp6.073 per saham. Di mana, harga tersebut berdasarkan KMK 515/2021.
Selain BMRI, pemerintah juga mengalihkan 5,49 miliar saham Seri B di BBRI kepada INA. Dengan begitu, kepemilikan saham pemerintah di BBRI menjadi 53,19 persen dari sebelumnya 56,82 persen, atau kini pemerintah RI memegang saham BBRI Seri B sebanyak 80,61 miliar saham.
Secara terpisah, Sekretaris Perusahaan BRI, Aestika Oryza Gunarto menyampaikan, perubahan kepemilikan saham pemerintah RI terhadap BBRI dikarenakan adanya pengalihan saham BBRI Seri B milik Negara RI kepada Lembaga Pengelola Investasi atau Indonesia Investment Authority.
“Atas pengalihan saham BBRI dengan porsi sebesar 3,6 persen milik pemerintah tersebut, tidak menimbulkan dampak dan perubahan terhadap proses bisnis maupun strategi perseroan dalam mengembangkan bisnisnya,” ujar Aestika saat dihubungi Bisnis, Senin (27/12/2021).
Sementara, jumlah saham yang dialihkan sebanyak 5,49 miliar saham Seri B dengan harga pengalihan per saham Rp4.061, di mana harga tersebut berdasarkan KMK 515/2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel