Lebih dari Setengah Juta Warga AS Divaksinasi Covid-19 Dalam Sehari

Bisnis.com,28 Des 2021, 08:16 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Petugas menyiapkan vaksin Moderna /Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat melakukan vaksinasi hingga lebih dari setengah juta dosis Covid-19 dan mendistribusikan sebanyak 609.589.955 dosis lainnya kemarin, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS.

CDC menyatakan sebanyak 242.433.620 orang telah menerima setidaknya satu dosis sebagaimana dikutip ChannelNewsAsia.com, Selasa (28/12).

Sedangkan 205.196.973 orang telah divaksinasi penuh dari 503.480.667 dosis vaksin Covid-19 yang disediakan pada Senin pagi waktu setempat.

Penghitungan CDC tersebut termasuk vaksin dua dosis dari Moderna dan Pfizer-BioNTech serta vaksin sekali pakai Johnson & Johnson.
Disebutkan bahwa lebih dari 66 juta orang telah menerima dosis tambahan vaksin Pfizer atau Moderna sejak 13 Agustus. Langkah itu diambil setelah AS mengesahkan dosis ketiga vaksin untuk orang dengan sistem kekebalan yang lemah yang cenderung memiliki perlindungan yang lebih lemah dari rejimen dua dosis.

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden mengakui varian baru Omicron merupakan sumber kekhawatiran atas meningkatnya kasus Covid-19 di negaranya. Kendati demikian, Biden meminta untuk tidak perlu panik menghadapi lonjakan tersebut.

Biden mengakui bahwa beberapa rumah sakit di Amerika Serikat dibanjiri kasus Covid-19 saat ini. Namun dia menyebut negaranya siap menghadapi lonjakan terbaru virus Corona tersebut.

Biden juga meminta penasihat medis Gedung Putih Anthony Fauci untuk menyarankan agar kewajiban vaksinasi bagi pelaku perjalanan udara domestik diperlukan.

"Saya pikir itu sesuatu yang serius harus dipertimbangkan," katanya.

Dalam pertemuan virtual yang diselenggarakan oleh Gedung Putih dengan beberapa gubernur negara bagian dan penasihat kesehatan terkemuka tersebut, Biden sempat mengungkap terkait kekhawatiran penyebaran varian Omicron. Namun dia menekankan varian baru tersebut tidak akan memiliki dampak yang sama dengan wabah awal Covixd-19 pada 2020 atau gelombang Delta tahun ini.

"Omicron adalah sumber kekhawatiran, tetapi tidak boleh menjadi sumber kepanikan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andhika Anggoro Wening
Terkini