Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga pengelola informasi perkreditan PT Pefindo Biro Kredit (IdScore) meluncurkan produk teranyarnya yang diberi label IdIncome Estimation.
Yohanes Arts Abimanyu, Direktur Utama IdScore, mengungkap produk ini merupakan upaya pihaknya melengkapi alat analisis kredit, serta memberikan nilai tambah atas produk credit score dan laporan kredit yang selama ini sudah digunakan secara luas di Indonesia.
IdIncome Estimation berisi prediksi penghasilan debitur untuk mengukur kemampuan atau kapasitas debitur yang dihasilkan melalui teknologi data analytics dengan memanfaatkan basis data riwayat kredit debitur, sehingga dapat digunakan sebagai salah satu rujukan lembaga jasa keuangan untuk mempertajam analisis kredit yang objektif.
"Kehadiran produk ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi proses dan approval rate kredit dengan risiko terukur. Produk ini digunakan untuk mengukur kemampuan atau kapasitas calon debitur guna melengkapi produk untuk menilai karakter calon debitur yang sudah ada selama ini," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (28/12/2021).
Sebagai gambaran, penghasilan debitur merupakan salah satu parameter penting agar profil debitur semakin lengkap, sehingga analisis kredit menjadi lebih akurat dan efisien.
Dalam menerima pengajuan kredit, lembaga jasa keuangan biasanya mensyaratkan calon debitur untuk menyerahkan bukti penghasilan yang valid, serta melakukan survei langsung guna memastikan kesesuaian profil calon debitur dengan kemampuan membayar cicilannya.
Terkini, penghasilan debitur dapat diprediksi secara objektif dengan memanfaatkan laporan kredit historis sebagai basis data. Penggunaan produk ini pun bisa memberikan banyak manfaat baik bagi lembaga jasa keuangan, maupun calon debitur.
"Prediksi penghasilan calon debitur dapat dibandingkan dengan data penghasilan yang diserahkan untuk diuji kesesuaiannya. Produk ini juga dapat meningkatkan akurasi dalam mengukur tingkat kolektibilitas debitur," tambah Abimanyu.
Bagi calon debitur, manfaatnya juga bisa dirasakan apabila lembaga jasa keuangan tidak mensyaratkan penyerahan data penghasilan, sehingga proses pengajuan kredit bisa lebih mudah dan singkat.
Lebih dari itu, peluang memperoleh kredit juga lebih besar sejalan dengan peningkatan efisiensi dan approval rate di sisi lembaga jasa keuangan.
"Kami terus mendorong lembaga jasa keuangan untuk memastikan terjaganya kualitas portofolio kredit guna mendukung pertumbuhan usaha yang sehat dan meningkatkan akses layanan jasa keuangan bagi masyarakat luas," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel