Ternyata! Operator Seluler Luar Negeri Sudah Padamkan Jaringan 3G

Bisnis.com,29 Des 2021, 18:17 WIB
Penulis: Leo Dwi Jatmiko
Teknisi melakukan pengecekan pada salah satu base transceiver station (BTS) di Jakarta, Senin (27/1/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Layanan generasi kedua (2G) dan generasi ketiga (3G) perlahan dipadamkan oleh perusahaan telekomunikasi global, seiring dengan kehadiran teknologi baru dan pertimbangan efisiensi operasional.

Ketua Bidang Infrastruktur Telematika Nasional Mastel Sigit Puspito Wigati Jarot menjelaskan setiap teknologi memiliki siklus kehidupan (life cycle) dan masa hidup. Kehadiran teknologi baru menjadi penanda bagi perusahaan, untuk mempertahankan teknologi lama atau memadamkan secara perlahan.

Adapun mengenai teknologi seluler 2G dan 3G, beberapa negara telah menutup layanan, seiring dengan hadirnya teknologi baru seperti 4G dan 5G. Teknologi 4G dan 5G pun nantinya akan mendapat giliran tergantung siklus kehidupannya.

“Menurut beberapa sumber, sampai tahun lalu sekitar 30 layanan 2G yang ditutup, dan 10 lebih layanan 3G yang ditutup secara global,” kata Sigit, Rabu (29/12/2021).

Selain kehadiran teknologi baru, lanjut Sigit, peralihan teknologi seluler juga didasari oleh beberapa motif seperti peningkatan efisiensi spektrum, perbaikan kualitas layanan dan pengurangan beban jaringan.

Dari sisi efisiensi spektrum, kata Sigit, teknologi generasi baru hampir dipastikan lebih efisien dalam penggunaan spektrum dibandingkan dengan teknologi generasi lama.

Teknologi baru juga memberikan perbaikan kualitas layanan bagi pengguna untuk layanan yang sejenis, “Bahkan juga bisa melayani aplikasi-aplikasi yang lebih baru dan muncul belakangan,” kata Sigit.

Di samping itu dengan mengalihkan teknologi seluler, menurutnya, akan terjadi pengurangan beban jaringan. Ini yang sangat penting.

Menurut Sigit jika operator harus menghidupkan beberapa generasi teknologi sekaligus, contohnya 2G, 3G, 4G bahkan 5G secara bersamaan, beban yang ditanggung operator cukup berat secara operasional teknis.

Untuk rasionalisasi operasional, tutur Sigit, salah satu teknologi dan layanan dimatikan serta digantikan dengan yang terbaru.

“Tanpa menunggu arahan pemerintah pun, sudah sewajarnya operator mengambil jalan ini,” kata Sigit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini
'