Industri Pengolahan Bergeliat, Buruh Pabrik Bertambah 1,2 Juta Orang

Bisnis.com,29 Des 2021, 17:10 WIB
Penulis: Amanda Kusumawardhani
Sejumlah buruh pabrik pulang kerja di kawasan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (17/4/2020)./ANTARA FOTO-Fauzan

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian mencatat ada tambahan penyerapan tenaga kerja sebanyak 1,2 juta orang pada 2021 seiring dengan bangkitnya sektor industri pengolahan dari dampak pandemi.

Penambahan ini pun membuat tenaga kerja di sektor industri pengolahan kembali meningkat ke angka 18,64 juta orang.

“Meski adanya gejolak dan tantangan akibat pandemi, sektor industri manufaktur konsisten memainkan peranan pentingnya sebagai penggerak dan penopang utama bagi perekonomian nasional. Bahkan, kami dapat menyatakan bahwa sektor industri manufaktur merupakan sektor pendorong utama bagi Indonesia untuk keluar dari resesi,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada acara Jumpa Pers Akhir Tahun 2021, dikutip dari keterangan resminya, Rabu (29/12/2021).

Ia pun cukup percaya diri untuk membidik penyerapan tenaga kerja sebanyak 20,84 juta orang pada 2022 yang didukung dengan tren pemulihan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Menurutnya, geliat sektor industri manufaktur mulai bangkit kembali pada tahun ini. Hal terlihat dari sejumlah kinerja gemilangnya, antara lain realisasi investasi, capaian ekspor, kontribusi pajak, kontribusi terhadap PDB, dan peringkat Purchasing Managers Index (PMI).

Sepanjang Januari-September 2021, realisasi investasi di sektor manufaktur tercatat sebesar Rp236,79 triliun. Angka ini naik 17,3 persen jika dibandingkan dengan realisasi investasi pada periode yang sama di tahun 2020 sebesar Rp201,87 triliun.

Dari sisi capaian nilai ekspor, kontribusi sekor industri manufaktur terus meningkat di tengah himpitan pandemi. Nilai ekspor industri manufaktur pada Januari-November 2021 mencapai US$160 miliar atau berkontribusi sebesar 76,51 persen dari total ekspor nasional.

Angka ini telah melampaui capaian ekspor manufaktur sepanjang tahun lalu sebesar Rp131 miliar, dan bahkan lebih tinggi dari capaian ekspor pada 2019.

“Jika dibandingkan dengan Januari-November 2020 [c-to-c], maka kinerja ekspor industri manufaktur pada Januari-November 2021 meningkat sebesar 35,36 persen. Kinerja ekspor sektor manufaktur ini sekaligus mempertahankan surplus neraca perdagangan yang dicetak sejak bulan Mei 2020,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amanda Kusumawardhani
Terkini