Dolar AS Menguat, Harga Emas Tetap Naik

Bisnis.com,29 Des 2021, 07:24 WIB
Penulis: Newswire
Ilustrasi emas batangan/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas berjangka menguat tipis pada perdagangan Selasa (28/12/2021), meskipun dolar AS menguat sehingga melemahkan permintaan terhadap logam mulia.

Dilansir Antara, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, terkerek 2,1 poin atau 0,12 persen ke level US$1.810,90 per troy ounce. Di pasar spot, emas turun 0,2 persen ke di US$1.806,97 per troy ounce.

Indeks dolar AS naik 0,1 persen terhadap para pesaingnya di tengah ekspektasi bahwa Federal Reserve AS dapat menaikkan suku bunga pada awal Maret untuk melawan kenaikan inflasi.

Direktur perdagangan logam High Ridge Futures David Meger mengatakan kurangnya kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah dan meningkatnya tekanan inflasi merupakan faktor pendukung pasar emas.

"Tren yang sedang berlangsung (untuk emas) tetap bergerak menyamping ke lebih tinggi dalam waktu dekat, dan kami percaya bahwa tren ini berasal dari kelanjutan tekanan inflasi yang kami perkirakan akan terjadi di pasar,” ungkap David seperti dilansir Antara, Rabu (29/12/2021).

Beberapa investor memandang emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang lebih tinggi, tetapi emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS, karena meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tak memberikan suku bunga.

Sementara itu harga emas diperkirakan akan tetap berada di sekitar level saat ini awal tahun depan, kenaikan suku bunga AS dan penurunan inflasi dapat menekan harga, kata analis UBS Giovanni Staunovo, memperkirakan logam tersebut akan berakhir 2022 di sekitar 1.650 dolar AS per ounce.

Reli di pasar ekuitas kehilangan kekuatannya karena investor mengamati gangguan perjalanan yang didorong oleh Omicron dan penutupan toko-toko.

Analis pasar berpendapat bahwa prospek logam mulia akan terganggu karena Federal Reserve bergerak cepat untuk mengatasi inflasi dengan menaikkan suku bunga lebih cepat daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Federal Reserve dalam pertemuan terakhir sebelumnya pada Desember memproyeksikan untuk menaikkan suku bunga acuan tiga kali pada tahun 2022, ketika bank sentral menghentikan program pembelian obligasinya, dalam upaya untuk memperlambat inflasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini