3. PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB)
Bank Neo Commerce atau BNC sepanjang tahun 2021 berhasil meningkatkan harga sahamnya hingga ratusan persen. Menurut data RTI, saham perseroan naik 438,63 persen ytd dan 382,97 persen yoy. Kapitalisasi pasar perseroan tercatat Rp25,53 triliun.
Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan menargetkan BBYB menjadi bank digital terdepan di Indonesia, dengan menjadi top 5 bank digital secara top of mind. Dia menyebutkan salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui sinergi ekosistem yang kuat, dalam hal ini BNC bekerja sama dengan PT Akulaku Silvrr Indonesia.
Tjandra menyatakan, tingginya minat masyarakat untuk memiliki saham BNC merupakan bentuk tumbuhnya kepercayaan dari berbagai tahapan transformasi menjadi bank digital atas berbagai inovasi layanan, serta produk perbankan digital yang dinilai berhasil oleh masyarakat.
4. PT Bank QNB Indonesia Tbk. (BKSW)
Setelah disebut oleh OJK akan menjadi bank digital, QNB Indonesia berkomitmen mengembangkan produk dan layanan perbankan dengan teknologi dan inovasi untuk platform digital yang dimiliki perusahaan.
Komitmen itu pun memberikan dampak positif terhadap kinerja saham perseroan. Sepanjang tahun berjalan, saham BKSW tercatat tumbuh 81,13 persen. Adapun secara tahunan saham perseroan melesat 76,15 persen dengan rentang harga di Rp86 - Rp392 per lembar.
Baru-baru ini, QNB dikabarkan akan meluncurkan lending digital hasil kolaborasi dengan PT Indosat Tbk. (ISAT) dalam waktu dekat. Produk digital bernama UCan tersebut dapat dilihat di aplikasi myIM3.
5. PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO)
Saham BRI Agroniaga yang kini beralih nama menjadi Bank Raya Indonesia turut mencatatkan kinerja ciamik selama tahun ini. Berdasarkan data RTI, saham AGRO sudah naik 76,30 persen sepanjang tahun berjalan, sementara secara tahunan (yoy) tumbuh 167,09 persen.
Direktur Utama BRI Agro Kaspar Situmorang telah menyatakan bahwa AGRO bakal bertransformasi menuju bank digital, dengan fokus menyasar segmen gig economy. Dalam lima tahun ke depan, ditargetkan ada 6 hingga 7 juta nasabah dari segmen tersebut. Dia mengatakan perusahaan tengah menjalankan proses transformasi bisnis model baru serta membenahi bisnis yang sudah ada.
“Arah transformasi tersebut akan menyasar segmentasi pasar yang baru yaitu untuk memberikan layanan terhadap sektor gig economy atau sektor pekerja informal,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel