Kasus Varian Omicron RI Mayoritas Pria dan Usia 40—49 Tahun

Bisnis.com,30 Des 2021, 19:03 WIB
Penulis: Akbar Evandio
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron/DW.com

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan mayoritas temuan kasus varian baru Covid-19, yaitu B.1.1.529 (Omicron) di Indonesia terjadi pada mereka yang berusia 40-49 tahun.

 

Kasubdit Pelayanan Gawat Darurat Terpadu Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes Asral Hasan mengatakan dari total 68 pasien Omicron yang dirawat, mayoritas berjenis kelamin laki-laki.

 

Adapun, untuk sementara ini kategori usia pasien Omicron di Indonesia yang paling sedikit ditemukan pada anak-anak dan remaja usia 10—19 tahun.

"Mayoritas kasus berusia 40-49 tahun ada 34 persen, dan mayoritas berjenis laki-laki ada 60 persen," kata Asral dalam diskusi yang disiarkan kanal YouTube RSPI Sulianti Saroso, Kamis (30/12/2021).

Lebih lanjut, Asral mengatakan bahwa sebanyak 78 persen dari total sementara 68 kasus varian Omicron di Indonesia juga dilaporkan sudah mendapatkan dosis lengkap.

Dia pun memerinci, 51 orang sudah menerima dua dosis vaksin Covid-19, 6 orang baru mendapat satu dosis vaksin, 7 orang sama sekali belum menerima vaksin Covid-19, dan 4 lainnya masih dalam konfirmasi.

Selain itu, berdasarkan grafik yang ditampilkan Asral terkait platform atau jenis vaksin yang digunakan para pasien, diketahui Sinovac paling banyak 33 persen, disusul Pfizer 30 persen.

 

Kemudian AstraZeneca 17 persen, Sinopharm 7 persen, Johnson&Johnson 5 persen, Moderna 3 persen, dan lainya 5 persen.

"Dan mayoritas kasus Omicron merupakan pelaku perjalanan dari luar negeri ya," katanya.

 

Dengan demikian, per 29 Desember Kemenkes mencatat kasus Omicron di Indonesia menjadi total 68 kasus. Puluhan kasus Omicron di Indonesia itu mayoritas imported case dari 60 WNI pelaku perjalanan luar negeri, 7 WNA, dan satu kasus transmisi lokal di DKI Jakarta.

 

Mayoritas kasus datang dari pelaku perjalanan internasional negara Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab, Inggris, dan Amerika Serikat.

 

Sementara kasus lainnya juga datang dari para pelaku perjalanan negara seperti Jepang, Kenya, Korea Selatan, Malawi, Malaysia, Nigeria, Kongo, Spanyol, Ukraina dan Irlandia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini